Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Arab Saudi (unsplash.com/aboodi vesakaran)

Jakarta, IDN Times - Koordinator Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), pada Selasa (31/10/2023), mengklaim Arab Saudi tetap tertarik untuk memperbaiki hubungan dengan Israel meskipun konflik Gaza masih berlanjut.

Pernyataan itu muncul setelah pertemuan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Khalid bin Salman Al Saud, dengan dan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan.

“Setelah berdiskusi, kami yakin memiliki jalan untuk kembali membahas normalisasi dan bahwa masih ada minat dari pihak Saudi untuk melakukan hal itu dengan Israel,” ungkap juru bicara Gedung Putih John Kirby, sebagaimana diberitakan The Jerusalem Post.

1. Situasi di Gaza mempersulit kemajuan

John Kirby, Penasihat Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (br.usembassy.gov)

Kirby kemudian menambahkan, konflik yang saat ini terjadi antara Israel dan Hamas di Gaza membuat normalisasi melambat.

“Jelas apa yang terjadi antara Israel dan Hamas membuat kemajuan praktis saat ini lebih sulit dicapai. Saya juga ingin mengingatkan bahwa bahkan sebelum tanggal 7 Oktober, kita hanya memerlukan beberapa bulan lagi untuk mencapai kerangka kerja yang disepakati,” bebernya.

Menurut Al Jazeera, Saudi menjadikan pembentukan negara Palestina sebagai salah satu syarat dalam normalisasi hubungannya dengan Israel. Namun, usulan itu ditolak oleh pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pada 13 Oktober, keinginan untuk normalisasi dari pihak Saudi sempat terhenti karena konflik di Gaza yang semakin meningkat. Pendekatan yang mengesampingkan warga Palestina akan berisiko membuat marah masyarakat Arab di wilayah tersebut.

“Arab Saudi menunda rencana normalisasi hubungan dengan Israel yang didukung AS,” lapor Reuters, dengan mengutip dua sumber anonim.

2. Membahas upaya perdamaian Israel-Palestina

Editorial Team

Tonton lebih seru di