Israel Kritik Jerman Abstain Resolusi PBB soal Setop Konflik Gaza

Jakarta, IDN Times - Israel mengkritik Jerman karena tidak menolak resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza, Selasa (31/10/2023). Duta Besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, mengatakan keputusan Jerman dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk abstain sangat mengecewakan.
“Abstain pada Jumat adalah salah secara moral dan sejarah akan menilai hal ini. Alasan Jerman berarti secara aktif mendukung Israel, terutama di masa-masa sulit,” katanya, dilansir Anadolu Agency.
Prosor mengharapkan pemerintahan Kanselir Olaf Scholz untuk memenuhi janjinya mengenai dukungan kuat kepada Israel setelah serangan 7 Oktober. Ia pun mendorong Jerman untuk mengambil tindakan nyata.
1. Negara Eropa lainnya ikut abstain

Dilansir The Guardian, Jerman yang merupakan sekutu Israel abstain bersama beberapa negara Eropa lainnya seperti Prancis, Spanyol dan Inggris. Langkah itu terjadi di tengah meningkatnya seruan dari organisasi kemanusiaan internasional untuk mengakhiri penderitaan warga sipil di Gaza.
Sementara itu, sekitar 120 negara di Majelis Umum PBB memberikan suara mendukung resolusi tersebut pada Jumat. Mereka juga menuntut pemberian bantuan tanpa hambatan kepada warga sipil di wilayah konflik.
Pemerintah Israel terisolasi dalam penolakannya terhadap gencatan senjata, karena hanya Amerika Serikat (AS) dan 12 negara lainnya yang mendukung pendiriannya, dengan memberikan suara menentang resolusi tersebut.
2. Israel tolak gencatan senjata

Pada Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hamas. Ia menyatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza tidak akan pernah terjadi.
“Gencatan senjata berarti menyerah kepada Hamas, yang telah menewaskan 1.400 orang Israel dan menyandera lebih dari 230 warga kami. Gencatan senjata ini tidak akan pernah terjadi. Israel akan berjuang sampai memenangkan pertempuran ini,” kata Netanyahu.
Washington juga menentang gencatan senjata di Gaza yang sudah diserukan PBB.
“Kami tidak percaya bahwa gencatan senjata adalah jawaban yang tepat saat ini,” ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
3. Serangan terus berlanjut

Konflik Israel dengan Hamas terus berlanjut. Pada Selasa, Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, serangan udara Israel menghantam apartemen di pemukiman kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
Serangan itu menewaskan dan melukai ratusan orang. Direktur Rumah Sakit Indonesia, yang berada di dekatnya, mengatakan sedikitnya 50 orang tewas, dilaporkan Al Jazeera.
Data terbaru per Selasa (31/10/2023) memperlihatkan, setidaknya 8.525 warga Palestina tewas di Gaza dalam serangan Israel sejak 7 Oktober. Lebih dari 1.400 orang tewas di pihak Israel.
Pasukan Israel masuk lebih jauh ke wilayah Gaza. Para saksi mata melaporkan bentrokan hebat setelah tank-tank mencapai daerah pemukiman di Kota Gaza.