Austria Akan Tingkatkan Keamanan demi Cegah Infliltrasi Rusia

Jakarta, IDN Times - Kanselir Austria Karl Nehammer, pada Senin (1/4/2024), mengatakan bahwa Wina perlu meningkatkan keamanan untuk menghalangi upaya infiltrasi yang dilakukan Rusia. Ini terjadi menyusul penangkapan mantan pejabat intelijen Austria pekan lalu atas tuduhan menjual informasi rahasia ke Rusia.
“Di satu sisi, tuduhan ini harus ditangani oleh pengadilan. Di sisi lain, diperlukan evaluasi dan klarifikasi situasi keamanan. Kita harus menghindari jaringan mata-mata Rusia yang mengancam negara kita dengan menyusup atau memanfaatkan partai dan jaringan politik," kata Nehammer dalam sebuah pernyataan, dikutip Associated Press.
Menanggapi kasus tersebut, ia mengatakan bahwa dirinya mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional pekan depan.
1. Dugaan pemberian data ke pihak Rusia
Egisto Ott, mantan pegawai Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi dan Kontra Terorisme (BVT) yang kini sudah tidak lagi beroperasi, ditangkap pada Jumat (29/3/2024) karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata
Kantor kejaksaan Wina menolak memberikan rincian tentang tuduhan mata-mata tersebut, namun mengatakan bahwa tuduhan itu berkaitan dengan penyalahgunaan jabatan dan merugikan negara. Pada Senin, pengadilan menyetujui perpanjangan penahanan selama 14 hari terhadap Ott.
Dilansir Telegraph, Ott dituding telah menyerahkan data yang berpotensi sensitif dari ponsel para pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Austria kepada pihak intelijen Rusia.
Ponsel-ponsel tersebut seharusnya diperbaiki oleh spesialis TI dari BVT, setelah jatuh ke sungai pada 2017. Namun, data-data dari ponsel itu malah jatuh ke tangan Ott, dan diduga diteruskan ke pejabat keamanan Rusia.