Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Minta Ukraina Ekstradisi Kepala SBU soal Teroris ISIS

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/@sampowl)

Jakarta, IDN Times - Rusia, pada Minggu (31/3/2024), mendesak Ukraina mengekstradisi pimpinan Badan Keamanan Ukraina (SBU). Moskow menganggap bahwa SBU telah bekerja sama dengan kelompok teroris yang menyerang Crocus City Hall. 

Dalam sepekan terakhir, Rusia terus meningkatkan pengetatan terhadap ancaman serangan teroris di negaranya. Pada akhir pekan lalu, Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengklaim sukses menggagalkan rencana serangan teroris dan menangkap tiga terduga pelaku asal Asia Tengah di Stavropol. 

1. Rusia tuding SBU punya hubungan dengan pelaku teroris

Rusia mengungkapkan bahwa investigasi terbaru menunjukkan indikasi pimpinan SBU yang dianggap bekerja sama dengan kelompok teroris.

Rusia pun meminta Ukraina agar menuruti permintaannya untuk menangkap sesegera mungkin terduga pelaku dan mengekstradisi semua pihak yang punya hubungan dengan pelaku terorisme untuk diinvestigasi lebih lanjut. 

Moskow pun mendesak agar Kiev menangguhkan semua hubungan maupun bantuan kepada teroris. Pihaknya pun mengecam Ukraina yang dituding telah melanggar kewajiban dalam konvensi anti-terorisme. 

2. Ukraina sebut permintaan Rusia tidak masuk akal

penggeledahan yang dilakukan agen SBU (twitter.com/ServiceSsu)

Menanggapi tuduhan ini, SBU menepis semua tuduhan tersebut kepada institusinya. Pihaknya menyebut Kremlin lupa bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin yang tengah jadi buronan internasional akibat ulahnya. 

"Pernyataan terkait terorisme terdengar mencurigakan karena datang dari negara yang melancarkan teror di negara lain. Maka dari itu, segala pernyataan dari Rusia tidak masuk akal dan tidak ada dasarnya," ujarnya, dikutip The Kyiv Independent.

Pada tahun lalu, Kepala SBU Vasyl Maliuk pernah mengecam tudingan teroris dari Rusia soal serangan di Jembatan Krimea. Ia pun menekankan serangan dari SBU yang menargetkan jembatan tersebut legal dan diperbolehkan. 

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) berulang kali menekankan bahwa Ukraina tidak ikut campur dalam serangan teroris di Crocus City Hall dan menyebut ISIS-K yang ada di balik aksi terorisme tersebut. 

3. SBU klaim ikut bantu bongkar jaringan spionase Rusia di Republik Ceko

Pada hari yang sama, SBU mengklaim telah membantu Badan Intelijen Republik Ceko (BIS) untuk mengungkap jaringan penyebar propaganda Rusia di negaranya. Media tersebut diduga dioperasikan oleh politikus Ukraina pro-Rusia, Viktor Medvedchuk. 

Dilansir Ukrinform, media bernama Voice of Europe tersebut sengaja membayar sejumlah politikus untuk memuji Rusia dan Putin, dengan tujuan mengajak dan mendorong masyarakat Eropa lebih pro-Rusia menjelang diselenggarakannya pemilu Uni Eropa (UE). 

Bahkan, media tersebut disebut kerap mempublikasikan sejumlah konten anti-Ukraina dan anti-Eropa. Otoritas setempat masih menyelidiki lebih lanjut temuan ini dan mengidentifikasi politikus yang diduga menerima uang dari Rusia. 

Tak hanya di Ceko, Polandia juga sukses membongkar jaringan spionase Rusia di negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us