Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mengunjungi Ukraina, agar dapat menyaksikan sendiri bagaimana Kiev hancur karena serangan Rusia.
Zelensky juga menolak keras menyerahkan wilayah timur Ukraina untuk Rusia dan memilih untuk berperang melawan Moskow.
Sebelumnya, Biden sempat mengutarakan keinginannya untuk mengunjungi Ukraina, saat dalam sesi wawancara dengan wartawan setempat.
Namun, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pekan lalu tidak ada rencana kunjungan presiden ke Ukraina.
“Tapi saya pikir dia adalah pemimpin Amerika Serikat, dan itulah mengapa dia harus datang ke sini untuk melihatnya,” kata Zelensky, dikutip dari CNN, Senin (18/4/2022).
Zelensky juga mengundang Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk berkunjung ke ibu kota Kiev. Ia ingin menunjukkan bukti genosida yang dilakukan pasuka Rusia di Ukraina, setelah Macron menolak istilah genosida tersebut.
Sebelumnya, Biden sempat menggunakan istilah genosida untuk menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada akhir Februari lalu.
Macron menolak mengikuti contoh penggunaan istilah genosida yang telah dikeluarkan oleh Biden. Menurut Macron, istilah itu tidak berlaku karena Ukraina dan Rusia adalah "bersaudara."
“Saya mengundangnya untuk datang ketika dia memiliki kesempatan. Dia akan datang dan melihat, dan saya yakin dia akan mengerti,” ucap Zelensky.
Sementara itu, Zelensky menegaskan bahwa pasukannya di Donbas telah siaga untuk menghadapi ancaman pasukan Rusia.
“Kami tidak akan menyerahkan wilayah Timur. Sebaliknya, jika Rusia bisa menaklukan Donbas, bukan tidak mungkin mereka akan merebut Kiev lagi,” katanya.
Akibat perang antara Rusia dan Ukraina ini, banyak warga sipil di Kiev dan kota-kota lainnya menjadi korban. Tak hanya itu, warga sipil pun sukarela untuk ikut berperang melawan pasukan Rusia.