Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kecelakaan pesawat (pixabay.com/mohamed_hassan)
ilustrasi kecelakaan pesawat (pixabay.com/mohamed_hassan)

Jakarta, IDN Times - Tim pencari berhasil menemukan kotak hitam atau black box dari pesawat Yeti Airlines pada Senin (16/1/2023). Kotak tersebut berisikan perekam suara kokpit dan data penerbangan yang akan membantu proses penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya pesawat berjenis ATR 72 tersebut.

Seorang pejabat di bandara Kathmandu, Teknath Sitaula, mengatakan kedua rekaman yang ditemukan tersebut berada dalam kondisi baik dan akan diserahkan ke otoritas penerbangan sipil untuk selanjutnya dilakukan analisis. 

Dilansir Reuters, pesawat Yeti Airlines yang membawa 72 penumpang dari Kathmandu menuju Pokhara pada Minggu (15/1/2023), jatuh sesaat sebelum melakukan pendaratan di bandara tujuan. Kecelakaan tersebut menjadi yang paling mematikan di Nepal dalam 30 tahun terakhir. 

1. Pencarian korban yang masih hilang kembali dilanjutkan

Pada Senin (16/1/2023), pejabat kepolisian Pokhara mengatakan proses pencarian dan penyelamatan oleh ratusan personel darurat yang sempat terhenti kemarin kembali dilanjutkan. Pihaknya menambahkan bahwa peluang untuk menemukan orang yang selamat dari kecelakaan tersebut sangatlah rendah.

Selain itu, para personel penyelamat juga dihadapkan pada kondisi cuaca mendung dan jarak pandang yang buruk ketika menjelajahi ngarai sungai untuk mencari korban yang belum ditemukan.

Dalam 24 jam terakhir, sudah ada 68 dari total 72 korban yang berhasil ditemukan, sedangkan empat lainnya masih dinyatakan hilang. Di antara 72 penumpang yang berada dalam pesawat tersebut, 57 di antaranya adalah orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Argentina, Irlandia, Australia, dan Prancis.

2. Nepal tetapkan hari berkabung nasional

ilustrasi berkabung (unsplash.com/Joshua Sukoff)

Nepal menetapkan hari berkabung nasional pada Senin (16/1/2023),  sebagai bentuk empati kepada para korban kecelakaan pesawat yang mematikan tersebut. 

Dilansir Associated Press, di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, para anggota keluarga tampak berusaha mencari informasi lebih lanjut  mengenai kecelakaan tragis tersebut. Otoritas mengatakan jenazah yang telah berhasil ditemukan nantinya akan dikirim dan disimpan di Akademi Kesehatan dan Sains Pokhara.

Juru bicara kepolisian distrik setempat, Gyan Khakda, mengatakan 31 jenazah yang berhasil diidentifikasi akan diserahkan ke keluarganya setelah petugas menyelesaikan laporan post mortem. Sedangkan, jenazah lainnya yang tidak dapat dikenali akan dikirim ke Kathmandu untuk penyelidikan lebih lanjut.

3. Beberapa faktor menjadikan Nepal wilayah yang berbahaya untuk penerbangan

Menurut data dari Aviation Safety Network, kecelakaan pesawat yang mengangkut 72 penumpang itu juga menjadi ketiga yang terburuk dalam sejarah Nepal. 

Mengutip laporan CNN News, para ahli mengatakan beberapa faktor, seperti pola cuaca yang berubah-ubah, jarak pandang yang rendah, dan topografi pegunungan telah berkontribusi terhadap reputasi Nepal yang terkenal berbahaya untuk penerbangan.

Menurut laporan otoritas penerbangan sipil, topografi pegunungan di Nepal, di mana terdapat delapan pegunungan tertinggi di dunia menjadikannya medan yang sulit dinavigasi dari udara.  Selain itu, diperparah dengan akses yang hanya bisa dilakukan oleh pesawat kecil, yang cenderung lebih rentan mengalami insiden di medan seperti itu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team