Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Update Pesawat Jatuh di Nepal: Pencarian Jenazah Dilanjutkan

Bendera Nepal (bergerpaints.com)

Jakarta, IDN Times - Tim penyelamat melanjutkan pencarian terhadap empat orang yang dinyatakan masih hilang dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines.

Pesawat Yeti Airlines jatuh saat berangkat dari Kathmandu ke Pokhara, Nepal pada Minggu (15/1/2023). Pesawat ini membawa 72 orang, dengan rincian 68 penumpang dan empat kru di dalamnya.

Di antara penumpang tersebut, terdapat sejumlah 15 warga negara asing asal India (lima), Rusia (empat), Korea Selatan (dua), Australia (satu), Argentina (satu), Prancis (satu), dan Republik Irlandia (satu).

1. Penyelamat masuk ke jurang sedalam 300 meter

Dilansir Strait Times, Senin (16/1/2023), tim penyelamat harus masuk ke dalam jurang sedalam 300 meter untuk mengambil jenazah korban kecelakaan pesawat tersebut.

"Kami akan mengeluarkan lima jenazah dari jurang dan mencari empat yang masih hilang," kata pejabat polisi Pokhara, Ajay KC.

Sementara, 63 jenazah yang sudah ditemukan langsung dikirim ke rumah sakit terdekat.

2. Badan pesawat terbelah dan ada di dua wilayah berbeda

Pesawat itu melakukan kontak dengan bandara Pokhara dari Ngarai Seti pada Minggu pukul 10.50 waktu setempat. Kemudian pesawat itu jatuh.

Warga setempat, yang mengetahui insiden itu, langsung menghampiri lokasi kecelakaan. Dikatakan beberapa bagian pesawat jatuh di dua tempat yang berbeda.

"Separuh pesawat berada di lereng bukit, separuh lainnya jatuh ke ngarai sungai Seti," kata Arun Tamu, warga setempat.

"Saya melihat pesawat bergetar, bergerak ke kiri dan ke kanan, lalu tiba-tiba menukik dan jatuh ke jurang," kata Khum Bahadur Chhetri, saksi lainnya. 

3. Kecelakaan pesawat paling mematikan setelah 1992

pexels.com/Mohan Reddy Atalu

Insiden tersebut merupakan kecelakaan udara paling mematikan sejak 1992. Saat itu, pesawat Airbus A300 Pakistan International Airlines jatuh ke lereng bukit saat mendekati ibu kota Kathmandu dan menewaskan 167 penumpang, menurut laporan Aviation Safety Network.

Sejak tahun 2000, tercatat 350 orang tewas akibat kecelakaan pesawat dan helikopter di Nepal.

Nepal merupakan rumah bagi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia. Adanya perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat menyebabkan kondisi berbahaya untuk perjalanan udara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us