Bos Geng Kriminal Haiti Perintahkan Pasukan untuk Lengserkan PM Henry

Krisis keamanan Haiti terus berlanjut

Jakarta, IDN Times - Bos geng kriminal Haiti, Jimmy Cherizier alias Barbecue, menyerukan kepada seluruh pasukannya untuk bersiap melengserkan Perdana Menteri Ariel Henry. Ia pun menyerukan warga untuk ikut aksinya melawan pemerintah. 

Haiti terus dirundung krisis keamanan setelah insiden pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli 2021. Pada tahun ini, kasus kekerasan dan penculikan di negara Karibia itu semakin memburuk. Bahkan, aparat kepolisian pun tidak dapat menjamin keamanan warganya. 

Baca Juga: Joe Biden Desak PBB Setujui Misi Keamanan untuk Haiti

1. Cherizier ajak seluruh elemen lawan PM Henry

Cherizier mengungkapkan usahanya bersama dengan geng kriminal lainnya untuk melawan pemerintahan Henry. Mantan anggota kepolisian itu merupakan pemimpin koalisi geng yang mengontrol sebagian besar ibu kota Port-au-Prince. 

"Kami melancarkan perjuangan untuk menggulingkan pemerintahan Ariel Henry dengan segala cara. Perjuangan kami di Haiti akan dilakukan dengan menggunakan senjata api," ujarnya pada Rabu (20/9/2023). 

"Kami akan mengajak dan menyerukan kepada seluruh penduduk di semua lingkungan kelas pekerja di Haiti untuk melakukan demonstrasi. Mereka akan melakukan demo setiap hari untuk mendesak Ariel Henry mundur," tambahnya. 

Baca Juga: Lari dari Geng Kriminal, Ribuan Warga Haiti Mengungsi di Alun Ibu Kota

2. Cherizier tolak kedatangan pasukan asing di Haiti

Cherizier menolak janji dari Henry untuk menyelesaikan permasalahan di Haiti setelah pembunuhan Presiden Moise. Ia pun menolak tindakan Henry mengundang pasukan asing untuk melawan geng kriminal. 

"Komunitas internasional tidak dapat melanjutkan tindakan ini di Haiti. Apabila komunitas internasional tidak dapat bertindak atas tewasnya Moise. Maka, mereka seharusnya menghentikan dukungan kepada Ariel Henry," tuturnya, dikutip Reuters.

Ia menambahkan bahwa warga di Carrefour Feuilles yang terpaksa mengungsi karena situasi yang tidak aman akan kembali ke rumahnya masing-masing. Ia pun berjanji akan mengembalikan kedamaian seperti semula. 

PBB memperkirakan terdapat 19 ribu warga telah meninggalkan rumahnya di sekitar Port-au-Prince dalam beberapa pekan terakhir akibat dijadikan medan pertempuran antara aparat keamanan dan geng kriminal. 

3. Haiti-Kenya bangun hubungan diplomatik

Ancaman dari Cherizier ini menyusul pendirian hubungan diplomatik antara Haiti dan Kenya pada Rabu. PM Henry juga sedang mendiskusikan kemungkinan Kenya menjadi pemimpin pasukan internasional untuk membantu aparat kepolisian Haiti melawan geng kriminal. 

Sejak Oktober 2022, Haiti telah meminta kepada PBB untuk membantu negaranya dalam menyelesaikan krisis keamanan di negaranya. Permintaan itu tak kunjung direspons sampai Kenya menawarkan diri untuk mengirimkan pasukan ke Haiti. 

Pasalnya, aparat kepolisian Haiti telah mengalami kekurangan sumber daya dan peralatan tempur untuk melawan geng kriminal. Alhasil, geng dengan senjata lengkap berhasil mengontrol sebagian besar dari negara Karibia tersebut. 

Baca Juga: Haiti Makin Mencekam, AS Desak Seluruh Warganya Pergi

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya