Latvia Perkuat Perbatasan dengan Belarus untuk Adang Migran

Curiga Belarus kembali kirimkan migran

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Latvia kembali mengirimkan polisi dan tentara tambahan ke perbatasan Belarus pada Selasa (15/8/2023). Langkah itu ditempuh usai melonjaknya migran ilegal yang berusaha masuk ke teritori negaranya dalam kurun waktu 24 jam terakhir. 

Pekan lalu, Latvia telah mengirimkan tentara ke perbatasan Belarus setelah kedatangan pasukan PMC Wagner. Bahkan, otoritas Latvia menuding petugas penjaga perbatasan Belarus sengaja merusak infrastruktur miliknya di perbatasan. 

Baca Juga: Latvia Tangkap Editor Media Rusia atas Dugaan Spionase

1. Sebanyak 96 migran berusaha masuk ke Latvia dalam 24 jam

Pengiriman pasukan tambahan ke perbatasan ini setelah Badan Penjaga Perbatasan Latvia, Valsts robežsardze, mengumumkan 96 migran ilegal di perbatasan Latvia-Belarus yang berupaya masuk. Bahkan, petugas di Belarus disebut terlibat membantu masuknya migran ke Latvia. 

Dilansir LSM, mereka menyebut bahwa terdapat kemungkinan risiko serangan hybrid lanjutan di perbatasan. Alhasil, seluruh Badan Penjaga Perbatasan Latvia telah memanggil semua personel yang mengambil cuti tahunan untuk kembali bekerja. 

Menteri Pertahanan Latvia, Inara Murniece juga sudah memerintahkan tentara Latvia (NBS) untuk mengirimkan pasukan tambahan ke perbatasan Belarus. 

"NBS dan pasukan lainnya akan melanjutkan latihan militer di Latgale. Ini tidak hanya cara untuk meningkatkan kapasitas dalam melindungi teritori Latvia. Namun juga meningkatkan pasukan di area tersebut," terangnya. 

2. Terdapat 6 ribu upaya migran ilegal masuk ke Latvia

Sepanjang 2023, sudah ada hampir 6 ribu upaya dari migran ilegal untuk masuk ke teritori Latvia dari Belarus. Sementara, sebanyak 292 migran sudah mendapatkan status pengungsi di negara Baltik tersebut. 

Dilaporkan ERR, mayoritas migran ilegal yang hendak masuk Latvia berasal dari negara Timur Tengah. Insiden ini marak terjadi pada musim panas 2021, di seluruh perbatasan Belarus dengan Latvia, Lithuania, dan Polandia. 

Politisi di Lithuania, Latvia, dan Polandia menyebut aksi ini sebagai serangan hybrid untuk merusak stabilitas pertahanan paling timur NATO. Mereka juga menduga serangan ini diorganisir oleh Presiden Belarus, Alexander Lukashenko. 

Pada hari yang sama, Latvia juga mengumumkan 51 warga negara baru yang mendapat status kewarganegaraan lewat naturalisasi. Mayoritas orang tersebut berasal dari Rusia, Belarus, dan Polandia. 

Baca Juga: Latvia Pilih Sosok Pendukung Ukraina Jadi Presiden

3. PM Karins umumkan pengunduran diri

Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (14/8/2023), setelah koalisi pemerintahannya mengalami perpecahan. Ia pun menyatakan kepada partainya untuk menominasikan kandidat baru. 

Pekan lalu, Karins sudah mengumumkan bahwa ia akan membubarkan koalisi Partai New Unity dengan Aliansi Nasional, dan beberapa partai lainnya. Mereka diketahui menolak rencana reshuffle kabinet. 

Dilaporkan Politico, ia sudah mengadakan negosiasi dengan partai lian terkait pembentukan koalisi pemerintahan baru. Karins juga sempat menyatakan akan ikut andil dan menghabiskan waktunya untuk membentuk pemerintahan baru. 

Baca Juga: Terancam Rusia, Latvia Akan Kembalikan Aturan Wajib Militer

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya