PM Slovakia Tolak Bicara dengan Media yang Mengkritiknya

Mengancam demokrasi di Slovakia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, pada Senin (20/11/2023), menolak berbicara dengan beberapa media independen di negaranya. Ia menyebut media massa tersebut terus mengkritik dan menghinanya beserta partainya. 

Fico kembali duduk sebagai Perdana Menteri untuk keempat kalinya setelah Partai SMER memenangkan pemilu parlementer pada Oktober. Ia dikenal kontroversial karena memiliki kedekatan dengan Rusia dan ingin mencabut bantuan militer ke Ukraina. 

Ia memutuskan mundur dari jabatannya pada 2018 menyusul demonstrasi akbar atas kasus tewasnya jurnalis, Ján Kuciak. Padahal, Kuciak merupakan jurnalis khusus investigasi korupsi di Slovakia. 

1. Dianggap tidak menjalankan tugasnya dengan baik

Kantor Pemerintahan Slovakia mengumumkan larangan bagi empat media independen di Slovakia untuk menghadiri konferensi pers di gedung pemerintahan. 

"Sejak awal dibentuknya pemerintahan baru di bawah PM Fico, TV Markiza, DennikN, SME, dan Aktuality.sk tidak memenuhi tugasnya untuk memberitakan kebenaran kepada publik terkait aktivitas pejabat negara, terutama di lingkup pemerintah Slovakia dan perdana menteri," terangnya, dikutip BNE Intellinews.

"Pemerintah menyimpulkan bahwa keputusan ini berarti media yang telah disebutkan tersebut harus memenuhi tugasnya. Maka dari itu, Perdana Menteri dan pemerintah Slovakia akan menangguhkan komunikasi dengan media tersebut," tambahnya. 

Pernyataan ini diumumkan ke publik beberapa hari setelah Fico menganjutkan pengecekan dan penangguhan keempat media tersebut pekan lalu, jika memang tidak sesuai dengan aturan negara.

Baca Juga: Rusia Larang 11 Pejabat Moldova Masuki Negaranya

2. Mendapat kritik dari media independen

Keputusan Slovakia ini mendapat protes dari sejumlah media terdampak. Mereka menyebut Fico takut menerima kritik setelah terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Slovakia. 

"Fico takut dan tidak ingin menutup pintu di depan wajah kita. Dia tidak dapat menutup mulut kami semua," tutur Kepala Editor Dennik N's, Matus Kostolny, yang menyebut Fico tidak berani memblokir jurnalisme di negaranya, dilansir TVP World.

Sementara itu, Kepala Editor SME Beata Balogova menuding Fico telah memecah belah media yang bersahabat dengannya dan media yang memusuhinya. Namun, ia tidak berani mengintimidasi medianya karena sensor. 

Di sisi lain, Kepala Reporters Without Borders Pavol Szalai mengatakan, Fico sedang menguji demokrasi di Slovakia. Ia menambahkan bahwa pemerintah tidak punya kapabilitas untuk menghakimi media memenuhi tugasnya dengan baik atau tidak. 

3. Arus migrasi di perbatasan Slovakia-Hungaria berkurang drastis

PM Slovakia Tolak Bicara dengan Media yang MengkritiknyaPolisi Slovakia (facebook.com/policiaslovakia)

Slovakia melaporkan pengurangan signifikan migran ilegal yang melintas di perbatasan Hungaria. Bahkan, pemerintah sudah membatalkan pengecekan perbatasan hanya dalam waktu 24 jam. 

Wali Kota Secianky Istvan Deak mengatakan, arus migrasi yang masuk ke Slovakia menurun drastis. Setelah dalam beberapa bulan terakhir, belasan ribu migran melintas dengan menyeberangi Sungai Ipe. 

"Arus migran berhenti secara tiba-tiba. Dalam 2 pekan terakhir hampir semuanya menghilang, hampir dalam semalam. Ini mungkin disebabkan faktor cuaca dan perbatasan Slovakia-Hungaria dibatasi oleh Sungai Ipe," terangnya, dilansir Euronews.

Sementara itu, Wali Kota Ipel'ske Predostie Viktor Lestyanszky mengatakan bahwa warga sekitar menyambut baik situasi ini. Ia menyebut kedatangan sekelompok migran turut membuat cemas penduduk, terutama warga perempuan. 

Baca Juga: Hungaria-Slovakia Ragu Kasih Dukungan Finansial Uni Eropa ke Ukraina

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya