Sekolahan Belgia Terima Ancaman Bom Diduga Imbas Edukasi Seks

Puluhan sekolah harus ditutup

Jakarta, IDN Times - Teror bom di sekolah kembali muncul di Belgia pada Senin (27/11/2023). Ancaman ini berdampak pada penutupan puluhan sekolah demi keamanan seluruh pengajar maupun murid, dan kepentingan penyelidikan lebih lanjut dari aparat keamanan. 

Pada awal November, insiden teror bom sempat menyasar Matteo Ricci Jesuit College di Anderlecht, Belgia. Ancaman tersebut disebarkan lewat surat elektronik dan sempat membuat seluruh sekolah dievakuasi serta diselidiki terkait kemungkinan adanya alat peledak di dalam gedung. 

1. Sebanyak 30 sekolah di Wallonie-Bruxelles ditutup

Otoritas Pendidikan di Wallonie-Bruxelles Enseignement (WBE) mengumumkan penutupan 30 sekolah yang menjadi target ancaman bom. Alhasil, seluruh kelas ditiadakan dan seluruh gedung sekolah disterilkan untuk menghindari kemungkinan bahaya. 

"Informasi sudah disebarkan kepada orang tua murid di seluruh sekolah yang menjadi target ancaman bom sesegera mungkin. Apabila sekolah anak Anda tidak ada di dalam daftar, maka mereka tidak terdampak penutupan ini," terangnya. 

Dilansir The Brussels Times, orang tua yang tidak menerima informasi terkait sekolah anaknya diperbolehkan menghubungi kepala sekolah untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. 

Otoritas setempat menyebut terus memantau kondisi terbaru terkait keberadaan alat peledak di sekolah. Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan polisi yang melakukan pengecekan di lapangan. 

Baca Juga: Bulgaria Lumpuh Total Akibat Badai Salju!

2. Belum diketahui kapan sekolah akan dibuka kembali

Sejak Minggu malam, polisi sudah melakukan pengecekan dan penyisiran untuk mengetahui kemungkinan adanya bom. Nantinya, polisi bersama otoritas pendidikan akan menentukan apakah sekolah tersebut sudah dapat beroperasi pada Selasa atau belum. 

"Kami memantau bahwa banyak sekolah sudah terdampak ancaman bom serupa. Kami hanya dapat meningkatkan kewaspadaan dalam beberapa pekan dan kesulitan ini sudah berdampak kepada semua orang, terutama keluarga murid," tutur WBE. 

Kantor Kejaksaan Brussels menekankan ancaman bom ini adalah sebuah hal yang serius. Maka, penyebaran informasi menyimpang soal bom di sekolah akan mendapat hukuman 3 bulan sampai 2 tahun penjara, disertai denda 400 euro (Rp6,7 juta) hingga 2.400 euro (Rp40,7).

3. Diduga akibat penerapan pelajaran Evras

Masih belum diketahui penyebab ancaman bom sekolah yang menghantui Belgia dalam beberapa bulan terakhir. Terdapat dugaan bahwa ancaman ini disebabkan penerapan pelajaran seks Evras (Education à la vie relationnelle, affective et sexuelle). 

Pada September lalu, sudah ada enam sekolah yang terbakar di sekitar area Charleroi. Bahkan, serangan tersebut juga disertai dengan vandalisme yang menunjukkan penolakan terhadap Evras, dilaporkan De Tijd.

Penerapan Evras diwajibkan dalam pendidikan di Prancis untuk kelas lima di sekolah dasar dan kelas 10 di sekolah lanjutan. Namun, penerapan pelajaran tersebut mendapat penolakan dari penganut konservatif Katolik dan Islam di Belgia. 

Baca Juga: Belgia: Jangan Ada Lagi 10 Ribu Warga yang Tewas karena Israel 

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya