Pemerintah Perancis Tambahkan Hingga 90 Ribu Personil Keamanan

Mereka khawatir akan terjadi kekerasan di jalan

Paris, IDN Times - Menjelang adanya gerakan "rompi kuning" di Paris, pemerintah Perancis menambahkan personilnya hingga 90.000 pasukan dengan mengamankan seluruh Perancis. Pihaknya khawatir akan terjadinya anarkisme di jalan seperti yang terjadi pada pekan lalu, tepatnya hari Sabtu, 1 Desember 2018. Bagaimana awal ceritanya?

1. Menteri Dalam Negeri Perancis tegaskan tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan

Pemerintah Perancis Tambahkan Hingga 90 Ribu Personil Keamanannytimes.com

Dilansir dari Telegraph, kota Paris tampaknya bersiap-siap menghadapi para demonstran dalam aksi lanjutan gerakan "rompi kuning". Beberapa tempat umum telah ditutup pada hari Sabtu, 8 Desember 2018, termasuk tempat-tempat terkenal lainnya seperti Museum du Louvre, Menara Eiffel, dan Galeries Lafayette dengan alasan keamanan. Tak hanya itu saja, sebanyak 6 pertandingan sepakbola Liga Perancis terpaksa ditunda dengan alasan yang sama. Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner, mengatakan bahwa akan ada orang-orang dari kelompok radikal yang mencoba menggerakan massa ini.

"Beberapa orang pelaku anarkisme ingin mengambil bagian," ungkap Christophe Castaner seperti yang dikutip dari Telegraph. Sebanyak 90.000 personil kepolisian telah mengamankan seluruh Perancis dan jumlah itu memang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah unjuk rasa yang terjadi di Perancis sejak terakhir kali tahun 1968 lalu. Bahkan, Castaner menegaskan tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan di jalan. Beberapa kendaraan lapis baja sudah disiapkan menjelang aksi gerakan "rompi kuning" besar-besaran yang terjadi di Paris.

2. Walikota Paris meminta untuk menjaga kota Paris sebaik mungkin

Pemerintah Perancis Tambahkan Hingga 90 Ribu Personil Keamanantwitter.com/Anne_Hidalgo

Walikota Paris, Anne Hidalgo, mengeluarkan permohonan untuk menjaga kota Paris dari segala kekacauan. "Jaga Paris pada hari Sabtu karena Paris milik semua orang Prancis," ungkap pernyataan Anne Hidalgo seperti yang dikutip dari Telegraph. Mengingat permintaan tersebut, sekelompok pengunjuk rasa terkemuka yang dijuluki "rompi kuning bebas" mendesak orang-orang untuk menjauh dari ibu kota dan menyerukan ketenangan serta menjaga terhadap aset publik dan pasukan keamanan.

Pada hari Jumat, 7 Desember 2018, Perdana Menteri Perancis, Edouard Philippe, bertemu dengan perwakilan dari gerakan "rompi kuning" dengan mencoba memulai dialog. Sebanyak 7 orang perwakilan gerakan tersebut hadir menyambut gerakan tersebut. Mereka adalah orang-orang moderat yang mendesak para pengunjuk rasa untuk tidak turun ke ibukota Perancis.

Salah satu dari mereka, Christophe Chalencon, mengatakan dia berharap Presiden Perancis, Emmanuel Macron akan berbicara dengan orang-orang Perancis sebagai seorang ayah dengan cinta dan rasa hormat serta bahwa dia akan mengambil keputusan yang kuat. 

3. Macron telah menghadapi 2 masalah besar sekaligus sebagai Presiden Perancis

Pemerintah Perancis Tambahkan Hingga 90 Ribu Personil Keamanantwitter.com/HolySpiritWind1

Pada hari Jumat, 7 Desember 2018, Macron mengunjungi barak polisi di luar Paris untuk menunjukkan dukungannya. Macron merencanakan pidato nasional pada minggu depan dengan jadwal yang belum ditentukan menurut pihak kantor Kepresidenan Perancis. Ia menyadari peringkat kepercayaan publik telah menurun drastis di tengah krisis ini dan beberapa orang mengkritiknya karena terlalu rendah hati.

Macron saat ini sedang menghadapi 2 masalah sekaligus, dimana yang pertama adalah kenaikan bahan bakar pajak pada bulan November 2018 lalu yang membuat sebagian besar warga Perancis marah dan melakukan gerakan unjuk rasa besar-besaran selama hampir 1 bulan terakhir ini, dan yang kedua adalah masalah reformasi pendidikan dengan mengubah ujian akhir sekolah.

Padahal sebelumnya, Macron telah memutuskan untuk membatalkan kenaikan pajak bahan bakar namun beberapa demonstran tampaknya masih belum puas dengan keputusan yang diambil Macron ini.

Baca Juga: Pemerintah Perancis Pilih Batalkan Kenaikan Pajak Bahan Bakar

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya