Abraham Sridjaja (IDN Times/Besse Fadhilah)
Kepada IDN Times, anggota Komisi I DPR, Abraham Sridjaja membenarkan content creator asal Indonesia telah ditangkap oleh junta militer Myanmar sejak Desember 2024. Ia ditangkap dengan tuduhan sebagai teroris dan mendanai pemberontak melawan junta militer.
Abraham menjelaskan, content creator itu merupakan salah satu konstituennya. Ia menepis WNI tersebut memiliki niat untuk mendanai aksi terorisme di Myanmar.
"Dia gak punya tujuan lain selain membuat konten dan memang dia in frame ketika berfoto dengan militer pemberontak. Kontennya dia memang kayak aneh-aneh, misalnya dia suka foto dengan tentara Ukraina. I know it's a stupid things to do, tapi dia bukan orang yang seperti itu lah. Kasihan," kata politikus dari Partai Golkar itu.
Abraham menjelaskan, content creator itu kali pertama menjejakkan kaki ke Myanmar pada November 2024. Ia diundang ke sana oleh selebgram asal Myanmar.
"Ia masuk ke Myanmar lewat Thailand. Seorang sopir kemudian menawarkan apakah ingin berkunjung ke lokasi yang tidak biasa, tetapi ia malah membawa WNI itu ke tempat sekelompok orang bersenjata," katanya.
Content creator tersebut tidak mengetahui bahwa sekelompok orang bersenjata merupakan bagian dari kelompok oposisi junta militer. WNI tersebut mengira mereka bagian dari personel militer biasa Myanmar.
"Mereka berfoto dan fotonya diunggah di akun media sosial. Lalu, dia sempat pulang ke Indonesia," tuturnya.
Pada Desember 2024, content creator itu kembali lagi ke Myanmar untuk berwisata. Dia sempat berkunjung ke Mandalay dan Yangoon.
"Dia sempat keluar dari hotel dan tidak kembali. Setelah melewati waktu batas check out dan pesawat, baru diketahui, dia sudah ditahan oleh militer," ucapnya.