Digempur Roket Rusia, Ukraina Alami Pemadaman Listrik Total

Jakarta, IDN Times - Serangan balik Ukraina di Kharkiv telah menghancurkan lini pertahanan Rusia. Pasukan Presiden, Vladimir Putin, terpaksa mundur dan harus mengirimkan pasukan bantuan.
Tak lama setelah kemajuan signifikan tersebut, Rusia melancarkan serangan balasan. Serangan membuat sebagian besar wilayah Ukraina timur menghalami pemadaman listrik total.
Tidak hanya itu, wilayah Kharkiv, Sumy, Dnipropetrovsk, Poltava, Zaporizhzhia, dan Odessa juga mengalami pemadaman pasokan air.
1. Ukraina sebut Rusia sengaja serang infrastruktur sipil
Panglima militer Ukraina pada Minggu (11/9/2022) mengatakan, pasukannya terus melakukan tekanan ke utara, timur, dan selatan Kharkiv. Lini depan pertahanan Rusia yang ditembus membuat pasukan Moskow terus mundur.
Namun, dalam kemundurannya itu, Moskow disebut melancarkan serangan balasan yang menyasar pembangkit listrik termal di Kharkiv menggunakan roket presisi, kutip Reuters. Rusia juga disebut menyerang infrastruktur sipil lainnya.
Akibat serangan balasan Rusia, terjadi pemadaman listrik yang meluas di wilayah Ukraina timur.
"Tidak ada fasilitas militer, tujuannya adalah untuk menghilangkan sumber listrik dan panas dari penduduk," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengomentari serangan balasan Rusia.
2. Terjadi pemadaman listrik dan pasokan air di sebagian besar wilayah Ukraina timur
Pemadaman listrik secara meluas terjadi di wilayah Kharkiv dan Donetsk. Wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk, dan Sumy, sebagian besar juga mengalami pemadaman listrik.
Ukraina menyebut bahwa tindakan Rusia itu karena tidak dapat menerima kekalahan akibat serangan balik cepat yang telah dilakukan oleh tentara Kiev. Tidak hanya pasokan listrik, sebagian besar wilayah Ukraina timur juga mengalami pemadaman pasokan air.
"Tidak ada listrik atau pasokan air di beberapa pemukiman. Layanan darurat bekerja untuk mengendalikan kebakaran di lokasi yang dilanda (serangan)," kata Oleh Synehubov, gubernur wilayah Kharkiv dikutip Al Jazeera.
"Mereka tidak dapat berdamai dengan kekalahan di medan perang," kata Gubernur Dnipropetrovsk, Valentyn Reznichenko.
Serangan Moskow itu juga telah mengganggu sistem perkeretaapian. Layanan kereta nasional mengumumkan penundaan di seluruh wilayah timur, termasuk Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
3. Serangan Rusia merupakan tindakan putus asa

Perang Rusia di Ukraina diperkirakan tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Pertempuran semakin berkecamuk saat Kiev melancarkan serangan balik cepat dan berhasil merebut sekitar 3 ribu kilometer persegi wilayah yang sebelumnya diduduki Moskow.
Melansir RFE/RL, kepada wilayah Sumy mengatakan, pemadaman listrik dan pasokan air berdampak pada setidaknya 135 kota dan desa. Secara keseluruhan, pemadaman setrum berdampak pada area dengan lebih dari 1 juta penduduk.
Oleg Nikolenko, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan, serangan Rusia merupakan tindakan putus asa menyusul kerugian besar dan mundurnya Rusia di Ukraina timur.
Para pejabat yang bertanggung jawab di Sumy, Dnipropetrovsk, dan Poltava mengatakan tak lama setelah listrik padam mengumumkan bahwa layanan listrik telah pulih.