Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung lantik 1.882 pejabat Pemprov DKI Jakarta di Halaman Balai Kota Jakarta, pada Rabu (19/11/25). (Dok. Pemprov DKI)
Soleh menyoroti praktik pemberitahuan mutasi yang diberikan sangat mepet, bahkan hanya H-1 sebelum pelantikan. Dia meminta agar kepala dinas tidak memindahkan pegawai tanpa komunikasi yang layak.
“Tolong bilang kepada para kepala dinas, jangan mindahin pegawai pemberitahuannya H-1 pelantikan dan pegawai baru tahu dia pindah ke mana di hari H pelantikan,” lanjut dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melantik dan mengambil sumpah jabatan 1.882 pejabat administrator, pengawas, ketua sub kelompok, fungsional, serta kepala sekolah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ini merupakan pelantikan tahap kedua yang dilakukan di Halaman Balai Kota Jakarta, pada Rabu (19/11/2025).
Gubernur Pramono mengatakan, pelantikan dan pengukuhan ini merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi agar roda pemerintahan berjalan lebih efektif, responsif, dan adaptif terhadap tantangan yang semakin dinamis.
"Pelantikan tahap kedua ini menjadi bagian dari agenda penataan dan penguatan birokrasi di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Maka amanah ini menuntut komitmen kuat, kedisiplinan, integritas, serta kemampuan berinovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Jakarta," ujar Gubernur Pramono.
Selain itu, pelantikan dan pengukuhan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Gubernur Pramono mendorong seluruh aparatur sipil negara agar terus mengembangkan kompetensi dan kinerjanya.
Dia mengatakan, seluruh proses promosi, rotasi, dan mutasi jabatan mengacu pada ketentuan resmi, termasuk Keputusan Presiden, rekomendasi Badan Kepegawaian Negara, dan Keputusan Gubernur.