Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan PM Inggris Liz Truss (Twitter.com/Liz Truss)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss bertemu di sela-sela acara Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Selasa (20/9/2022).

Dalam pertemuan tersebut, mereka melakukan pembicaraan berbagai hal, terutama masalah Ukraina dan ancaman krisis energi di Eropa.

Inggris dan Prancis sempat bersitegang terkait masalah Brexit, Irlandia Utara, dan aliansi AUKUS. Tapi kini mereka berjanji akan menjalin hubungan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan.

1. Macron memuji PM Inggris

Secarea historis, Inggris dan Prancis merupakan rival sejak berabad-abad lalu. Hubungan kedua negara semakin tegang sejak Inggris keluar dari Uni Eropa (UE) atau Brexit. Berbagai masalah belum dapat diselesaikan.

Kini, setelah Liz Truss menjadi PM Inggris, dia melakukan pertemuan pertama dengan Presiden Macron di New York. Melansir Politico, Macron disebut memberi pujian kepada Truss yang memiliki keinginan untuk bergerak maju dan kembali membangun hubungan yang lebih baik.

"Saya percaya pada bukti dan hasil. Ada keinginan untuk terlibat kembali, untuk bergerak maju, dan untuk menunjukkan bahwa kita adalah teman dan sekutu di dunia yang kompleks," kata Macron.

Truss juga memberi catatan menjelang pertemuan tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa ingin bekerja secara konstruktif dengan Presiden Macron.

2. Masalah Ukraina dan keamanan energi Eropa

Membaiknya hubungan Inggris dan Prancis mulai terlihat usai pemakaman Ratu Elizabeth II. Truss mengatakan bahwa hubungan Inggris-Prancis tidak dapat dipatahkan.

Melansir The Guardian, dalam pertemuan di New York, kedua pemimpin negara di Eropa Barat itu juga membahas masalah Ukraina. Mereka bersepakat untuk tetap berada di jalur dukungan kepada Kiev.

"Para pemimpin (Inggris-Prancis) menyambut kemajuan mengesankan yang dibuat oleh angkatan bersenjata Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Mereka sepakat tentang pentingnya teman dan sekutu Ukraina untuk tetap berada di jalur, dan mendukung negara secara militer, ekonomi dan politik," kata juru bicara Downing Street.

Inggris juga mengatakan bahwa upaya menghadapi musim dingin yang sulit, memiliki ketidakpastian besar terhadap pasokan energi dan biaya hidup. Tapi, Truss dan Macron menekankan kerja sama untuk mengakhiri ketergantungan pada energi Rusia dan memperkuat keamanan energi Eropa.

3. Masalah utama Inggris-Prancis belum dibahas secara rinci

Meski Inggris telah keluar dari UE, tapi negara itu memiliki sumber daya yang sangat berguna untuk menghadapi pemangkasan pasokan energi dari Rusia. Inggris adalah pengekstrak dan pengekspor gas alam dan minyak utama.

Di sisi lain, Prancis merupakan negara UE dengan sumber pembangkit listrik nuklir besar, yang cenderung menjadi salah satu pengekspor utama listrk ke negara tetangga.

Pengamat melihat kedua pemimpin itu memang mencoba memperbaiki hubungan, tetapi belum melakukan pembicaraan tentang masalah utama.

Melansir Deutsche Welle, Prancis dan Inggris telah berselisih dalam beberapa masalah, termasuk hak penangkapan ikan, pengiriman dan perjalanan lintas selat, pencari suaka, aturan pasca-Brexit, serta ekspor makanan dari Inggris ke Irlandia Utara.

Prancis juga sempat marah besar setelah terjalinnya kesepakatan AUKUS yang melibatkan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AS). Australia membatalkan kerja sama pengadaan kapal selam dengan Prancis demi kapal selam bertenaga nuklir buatan AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team