Bentrokan Hindu-Muslim di Ibu Kota India Tewaskan 5 Orang

Seorang ulama terbunuh dalam insiden ini

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya lima orang, termasuk dua petugas keamanan, tewas dalam bentrokan antara umat Hindu dan muslim yang meletus di selatan New Delhi, India pada Senin (31/7/2023).

Pejabat mengatakan, kekerasan meletus setelah prosesi keagamaan Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi muslim di negara bagian Haryana. Rekaman menunjukkan massa melempar batu, membakar mobil dan merusak toko-toko.

Menjelang sore, kekerasan itu meluas ke Gurugram, di mana sebuah masjid dibakar dan mengakibatkan seorang ulama tewas.

Sementara itu, seorang juru bicara Vishwa Hindu Parishad (VHP), salah satu kelompok yang melaksanakan prosesi Hindu tersebut, mengatakan bahwa serangan terhadap prosesi mereka merupakan bagian dari konspirasi yang direncanakan dengan matang, dikutip dari BBC.

Baca Juga: India Menolak Tuduhan Organisasi Kerja Sama Islam Terkait Islamophobia

1. 60 orang mengalami luka-luka akibat bentrokan

Penyebab bentrokan antara kedua umat beragama itu saat ini masih diselidiki. Pejabat pemerintah daerah dari Nuh dan Gurugram telah bertemu dengan perwakilan komunitas Hindu dan muslim pada Selasa, untuk meminta mereka menenangkan situasi.

"Arak-arakan itu dimaksudkan untuk berpindah dari satu kuil ke kuil lain tetapi bentrokan pecah antara dua kelompok di jalan, yang mengakibatkan kematian empat orang," kata juru bicara polisi Nuh Krishan Kumar kepada Reuters.

Dia mengatakan dua dari korban tewas adalah pasukan sukarela yang membantu polisi mengendalikan kerusuhan sipil. Sementara, 60 orang lainnya, termasuk 10 personel polisi, juga terluka dalam bentrokan itu.

Menteri dalam negeri Haryana mengatakan situasi saat ini telah terkendali. Namun, otoritas sementara memberlakukan jam malam dan menangguhkan internet di wilayah tempat terjadinya kekerasan tersebut.

Baca Juga: 4 Orang Tewas Tersengat Listrik saat Perayaan Asyura di India

2. Pasukan keamanan dikerahkan dalam jumlah besar

Pasukan keamanan telah dikerahkan dalam jumlah besar di Gurugram pascabentrokan. Sekolah dan perguruan tinggi juga diperintahkan untuk tutup pada hari Selasa.

Pihak berwenang mengatakan polisi telah dikerahkan di masjid saat bentrokan terjadi, namun mereka kalah jumah dengan penyerang. Petugas kini sedang mengumpulkan video terkait insiden tersebut.

"Para penyerang (yang membakar masjid) telah diidentifikasi dan beberapa dari mereka telah ditangkap," kata Polisi Gurugram dalam sebuah pernyataan pada Selasa, menambahkan bahwa keamanan di sekitar tempat ibadah juga diperketat.

Sementara itu, Kepala Menteri Haryana, Manohar Lal Khattar, mengecam insiden di Nuh dan meminta situasi tenang. Dia juga mengatakan para pelaku kekerasan harus dihukum tegas.

3. Pemerintah BJP dianggap gagal mengendalikan masalah keamanan

Randeep Singh Surjewala, pemimpin partai oposisi Kongres, menyalahkan pemerintah negara bagian yang dipimpin Partai Bharatiya Janata (BJP) karena gagal mengendalikan situasi hukum dan ketertiban.

Anggota parlemen dari partai Lok Dal Nasional India, Abhay Singh Chautala, juga mengatakan pemerintah negara bagian telah gagal mengambil tindakan pencegahan meskipun adanya masalah keamanan.

"Selama dua hari terakhir, ada laporan tentang kemungkinan gangguan hukum dan ketertiban di Nuh," kata Chautala kepada surat kabar Indian Express.

Dia mengacu pada video yang diposting oleh Monu Manesar, anggota Bajrang Dal, yang mengatakan akan menghadiri prosesi di Nuh. Manesar adalah seorang penjaga sapi terkenal yang sering mengunggah video dirinya mempertanyakan pengangkut sapi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok Hindu kerap menyerang pedagang sapi, yang mayoritas adalah Muslim, lantaran binatang itu dimuliakan dalam mereka

"Ketika sudah ada informasi tentang kehadirannya dalam prosesi, mengapa polisi tidak melakukan tindakan pencegahan yang memadai?" kata Chautala.

Baca Juga: Demi iPhone, Pasangan Suami Istri di India Rela Jual Bayi Mereka

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya