Eks Asisten Profesor AS Perkosa Perempuan Migran di Apartemennya

Terdakwa melakukan aksinya sejak satu dekade lalu

Jakarta, IDN Times - Seorang mantan asisten profesor ditangkap pada Kamis (4/8/2023), karena menyelundupkan tiga perempuan dari El Salvador ke Amerika Serikat (AS) dan menjadikan mereka objek pelecehan seksual. Dia menyekap para korbannya di apartemennya di Bronx, New York.

Menurut surat dakwaan yang diajukan di pengadilan federal Manhattan, Jorge Alberto Ramos (43) membujuk tiga perempuan itu untuk datang secara ilegal ke AS dengan iming-iming kehidupan yang lebih baik. Ia juga membayar ribuan dolar untuk membantu menyelundupkan mereka melewati perbatasan. 

Setelah para korban tiba di New York, Ramos kemudian memaksa mereka untuk tinggal di apartemennya, di mana dia memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap mereka. Dia diduga menahan korbannya dengan mengancam akan melaporkan mereka ke otoritas imigrasi jika berani pergi dan mengisolasi mereka dari orang luar.

Pria asal El Savador itu disebut telah melancarkan aksi kejinya itu dalam rentang waktu 2013 sampai 2023. Akibatnya, dia didakwa atas tuduhan bujukan dan transportasi untuk melakukan aktivitas seksual yang melanggar hukum dan konspirasi terkait penyelundupan manusia, dikutip dari Associated Press.

Baca Juga: Menkeu Finlandia Minta Maaf karena Ujaran Rasis ke Migran Islam

1. Terdakwa terakhir bekerja sebagai asisten profesor di City College pada 2009

City College of New York, tempat Ramos pernah bekerja, mengatakan pria tersebut terakhir bekerja di universitas negeri itu pada 2009. Namun, pihaknya tidak memberikan alasan pasti terkait kepergiannya. Ramos berkerja sebagai asisten profesor kimia di universitas tersebut.

"Doa kami bersama para korban dan keluarga mereka," kata Dee Dee Mozeleski, juru bicara City College, melalui email.

Dia mengatakan tidak dapat mengomentari soal dakwaan tersebut.

Baca Juga: Kisah Warga Muslim Trauma Usai Jadi Korban Persekusi Umat Hindu India

2. Korban berusia dari 18 hingga 27 tahun

Ramos diduga pertama kali menyelundupkan korbannya ke AS pada tahun 2013 atau 2014. Perempuan yang berusia 25 tahun itu mengaku dia menjalin hubungan romantis dengan Ramos, namun mengatakan sikap pria itu berubah saat dia mendapatkan pekerjaan. Ramos mulai memaksa korban melakukan hubungan seks dengannya kapan pun dia mau.

Terdakwa kemudian membujuk korban keduanya, yang berusia 27 tahun, untuk datang ke AS pada November 2015. Perempuan itu sempat ditahan oleh petugas perbatasan AS selama dua bulan, sebelum akhirnya Ramos membayar ribuan dolar AS untuk pembebasannya.

Saat keduanya bertemu di bandara New York, perempuan itu memperhatikan bahwa sikap Ramos telah berubah menjadi agresif dan pemarah.

"Setelah dia tiba di kediamannya, dia diberitahu bahwa dia harus melayani dia secara seksual atau dia akan melaporkannya ke petugas imigrasi untuk dideportasi," tulis pernyataan di surat dakwaan tersebut.

Korban ketiga yang berusia 18 tahun datang ke AS pada Maret 2017. Meski Ramos berjanji bahwa dia tidak perlu menjalin hubungan dengannya, pria itu tetap memerkosanya berulang kali. Adapun dua perempuan terakhir berhasil melarikan diri dari Ramos, yang mencoba mengisolasi mereka di kediamannya.

3. Terdakwa memangsa perempuan-perempuan yang rentan demi kepuasannya sendiri

Pengacara Damian Williams mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Ramos telah memangsa perempuan-perempuan yang rentan dengan janji kehidupan yang lebih baik untuk kemudian mengeksploitasi mereka.

"Ramos memangsa perempuan yang rentan dan menyelundupkan mereka ke New York sehingga dia bisa mengeksploitasi tubuh mereka untuk kepuasan seksualnya sendiri," kata Williams, dikutip dari NY Post.

Menurut surat dakwaan, perempuan-perempuan itu diperkenalkan ke Ramos melalui keluarga dan teman-temannya di El Salvador. Pihak berwenang mengatakan pria tersebut meyakinkan para korbannya bahwa mereka akan mendapat pendidikan dan kesempatan lainnya di AS.

Baca Juga: EL Salvador Tangkap 105 Warga Kolombia atas Aksi Kriminal

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya