Nepal Minta Rusia Tidak Rekrut Warganya Jadi Tentara Bayaran 

6 warga negara Nepal dilaporkan tewas saat bertugas di Rusia

Jakarta, IDN Times - Nepal mengatakan pihaknya telah meminta Moskow untuk tidak merekrut warganya menjadi tentara Rusia. Mereka meminta Rusia segera memulangkan orang-orang yang ditugaskan di sana kembali ke negara Himalaya tersebut.

Pemerintah Nepal mengatakan bahwa enam warga negaranya tewas saat bertugas di Rusia, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Selain itu, beberapa lainnya juga dilaporkan ditahan di Ukraina setelah direkrut menjadi tentara Rusia.

“Pemerintah Nepal telah meminta pemerintah Rusia untuk segera mengembalikan jenazah mereka dan membayar kompensasi kepada keluarga korban,” kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/12/2023) malam, dikutip SCMP.

“Nepal telah meminta pemerintah Rusia untuk tidak merekrut warga Nepal dan memulangkan mereka sesegera mungkin jika ada yang direkrut."

Baca Juga: Tentara Bayaran Wagner Bersumpah Akan Gulingkan Pejabat Militer Rusia

1. Ada 150-200 warga Nepal yang bekerja sebagai tentara bayaran di Rusia

Pernyataan itu menyebutkan bahwa upaya diplomatik sedang dilakukan untuk membebaskan seorang warga negara Nepal yang ditangkap oleh pihak Ukraina.

Menurut laporan The Kathmandu Post, duta besar Nepal di Moskow Milan Raj Tuladhar mengatakan bahwa ada 150-200 warga Nepal yang bekerja sebagai tentara bayaran di Rusia. Orang-orang tersebut diiming-imingi dengan gaji yang besar, dan sebagian besar dari mereka diselundupkan ke Rusia, dengan masing-masing individu membayar hingga 1 juta rupee (sekitar Rp185 juta) kepada para agen.

“Kami telah memulangkan setidaknya satu warga negara Nepal setiap hari. Mereka semua dibawa ke Rusia untuk bertugas di militer. Jika individu tersebut tidak memiliki paspor Nepal, kami akan menerbitkan dokumen perjalanan dan mengirimnya kembali ke Nepal," kata Tuladhar.

2. Warga Nepal diimbau tidak bergabung dengan militer di negara yang dilanda perang

Pada 1 Agustus, Kementerian Luar Negeri Nepal telah mengeluarkan pernyataan yang mendesak warganya untuk tidak bergabung dengan tentara asing di negara-negara yang dilanda perang.

“Perhatian kementerian tertuju pada berita di situs jejaring sosial bahwa warga Nepal telah bergabung dengan tentara asing,” demikian bunyi pernyataan itu.

“Kebijakan pemerintah Nepal tidak mengizinkan warga negara Nepal untuk bergabung dengan tentara asing kecuali fakta bahwa warga negara Nepal direkrut menjadi tentara nasional di beberapa negara sahabat sesuai dengan kesepakatan tradisional yang dicapai antara Nepal dan negara-negara tersebut.”

Pada Senin, Kementerian kembali mengulangi pernyataan tersebut dan meminta warga negaranya untuk tidak bergabung dengan tentara asing, kecuali yang disetujui oleh pemerintah.

Baca Juga: 5 Fakta Jatuhnya Pesawat Yeti Airlines di Nepal, Ada yang Live!

3. Tentara Nepal dikenal karena keberanian dan keterampilan bertarung mereka

Pengumuman ini muncul ketika pasukan Rusia berusaha merebut Avdiivka, sebuah kota industri di wilayah timur Donetsk Ukraina yang telah menjadi salah satu titik paling diperebutkan di garis depan..

Nepal, negara Himalaya yang mayoritas beragama Hindu, berjarak lebih dari 5.350 kilometer dari area pertempuran di Ukraina. 

Tentara Nepal, atau yang disebut Gurkha, dikenal karena keberanian dan keterampilan bertarung mereka. Gurkha sendiri pernah bertugas di militer Inggris dan juga India usai kemerdekaan India pada1947 berdasarkan perjanjian antara ketiga negara.

Namun negara kecil di Himalaya ini tidak memiliki perjanjian semacam itu dengan Rusia, yang menginvasi negara tetangganya, Ukraina, pada Februari 2022.

Baca Juga: Nepal Akan Larang TikTok karena Ganggu Keharmonisan Sosial

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya