Perdana Menteri Peru Mundur akibat Skandal dengan Perempuan Muda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Peru, Alberto Otarola, mengundurkan diri pada Selasa (5/3/2024) setelah beredarnya rekaman suara, yang menunjukkan bahwa ia memanfaatkan posisinya untuk membantu seorang perempuan muda bekerja di sektor pemerintahan.
“Setelah berdiskusi dengan Presiden Republik, Dina Boluarte, saya telah mengambil keputusan untuk mengajukan pengunduran diri saya sebagai Perdana Menteri,” kata Otarola kepada wartawan di Lima.
Ia mengatakan bahwa rekaman itu dibuat pada 2021, saat dia belum bekerja di pemerintahan, dan diedit sedemikian rupa untuk menjatuhkannya, dilansir Reuters.
1. Otarola diduga gunakan pengaruhnya untuk bantu seorang perempuan bekerja di pemerintahan
Pada akhir pekan, program televisi Panorama merilis apa yang disebut sebagai rekaman percakapan antara Otarola dengan seorang perempuan bernama Yazire Pinedo, 25 tahun. Pejabat itu terdengar memanggilnya dengan sebutan "sayang".
“Kapan aku bisa bertemu denganmu? Katakan padaku sayang, agar kita bisa bicara. Kamu tahu bahwa hal-hal ini menjengkelkan, menyebalkan, tetapi kamu tahu bahwa aku juga mencintaimu. Kirimkan CV-mu sekarang, secepat mungkin,” kata seorang pria yang diduga sebagai Otarola. Percakapan itu diduga merujuk pada birokrasi terkait pekerjaan di pemerintah.
Pinedo dilaporkan mendapatkan dua kontrak senilai total 14 ribu dolar (sekitar Rp220 juta) tahun ini untuk melakukan pekerjaan arsip dan administrasi untuk pemerintah.
Akibat meletusnya skandal tersebut, Otarola terpaksa kembali lebih awal dari perjalanannya ke Kanada, di mana dia mewakili Peru di konvensi pertambangan. Pria berusia 57 tahun itu sudah menikah dan memiliki lima anak.
Baca Juga: Peru Deklarasi Darurat Kesehatan imbas Penularan Demam Berdarah
2. Otarola bantah lakukan pelanggaran
Editor’s picks
Otarola membantah melakukan pelanggaran terhadap undang-undang ketenagakerjaan Peru atau kesalahan lainnya.
“Saya memahami gawatnya keadaan politik, namun saya ulangi bahwa saya tidak melakukan sesuatu yang ilegal,” katanya pada Senin (4/3/2024) di media sosial X.
Pinedo pada Selasa mengatakan, percakapan yang bocor dengan Otarola terjadi pada 2021, sebelum ia menjabat sebagai menteri kabinet. Perempuan itu mengakui pernah menjalin hubungan singkat dengannya.
Partai oposisi baik sayap kanan maupun kiri telah menuntut Otarola mengundurkan diri akibat skandal tersebut, sementara jaksa mengatakan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan atas kemungkinan konflik kepentingan dan sponsor ilegal.
3. Presiden Peru akan rombak kabinetnya lagi
Menurut hukum Peru, dengan kepergian Otarola, 18 anggota kabinet lainnya kini juga harus mengundurkan diri.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Luar Negeri Javier Gonzalez-Olaechea mengatakan bahwa Presiden Dina Boluarte akan melakukan perubahan pada kabinetnya sebagai bagian dari peluncuran kembali kebijakan umum pemerintah.
Perombakan kabinet sudah menjadi hal biasa di Peru. Bulan lalu, Boluarte merombak kabinetnya, mengganti empat menteri, termasuk mereka yang mengepalai perekonomian dan pertambangan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.