Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demo Gen Z di Paraguay, Tuntut Transparansi dari Pemerintah

ilustrasi bendera Paraguay (unsplash.com/winstonchen)
ilustrasi bendera Paraguay (unsplash.com/winstonchen)
Intinya sih...
  • 31 demonstran ditangkap oleh polisi
  • Demonstran desak pembebasan seluruh rekannya
  • Delapan aparat keamanan yang terluka dalam bentrokan dengan demonstran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Paraguay mengadakan demonstrasi akbar di ibu kota Asuncion, pada Minggu (28/9/2025). Aksi ini didorong oleh keinginan para pemuda, terutama generasi Z untuk menuntut keadilan dan transparansi pemerintahan di Paraguay. 

Sejumlah pemuda diketahui membawa spanduk yang bertuliskan “Power Envelopes” yakni skandal di pemerintahan. Tak hanya pemuda, terdapat pensiunan yang menginginkan peningkatan pensiun, dilansir dari El Nacional.

Sebanyak 3 ribu petugas kepolisian sudah dikerahkan untuk mengamankan jalannya demonstrasi. Ribuan polisi tersebut disebar di sejumlah titik di pusat kota Asuncion. 

1. Sebanyak 31 demonstran ditangkap oleh polisi

Polisi Paraguay mengonfirmasi setidaknya ada 31 orang yang ditangkap dalam demonstrasi kali ini. Mereka ditangkap karena disebut membawa sejumlah senjata berbahaya, seperti pisau, gelas, dan lainnya. Salah seorang perempuan ditangkap karena mengancam akan menginfeksi polisi dengan HIV. 

Dilansir Mercopress, terdapat delapan aparat keamanan yang terluka dalam bentrokan dengan demonstran. Sejumlah demonstran disebut sengaja melemparkan kaca dan sejumlah barang ke petugas keamanan di Jalan Azara. 

“Area pusat kota sudah dibersihkan dan berjalan normal seperti semula. Semua aktivitas komersial sudah dapat dilanjutkan kembali. Sedangkan para terduga pelaku yang ditangkap sudah diserahkan ke Kantor Kejaksaan,” terang Kepala Polisi Asunción, Juan Aguero. 

2. Demonstran desak pembebasan seluruh rekannya

Menyusul penangkapan 31 orang, sejumlah demonstran bernama Generasi Z Paraguay berkumpul di depan Kantor Polisi dan Kejaksaan untuk mendesak pembebasan rekannya. Mereka menyebut rekannya tidak memiliki rekam jejak kriminalitas. 

Kuasa hukum dari terduga pelaku menyebut bahwa mayoritas dari orang yang ditangkap tidak memiliki rekor pelanggaran hukum. Ia menyebut, penangkapan ini adalah sebuah upaya untuk kriminalisasi protes. 

Sedangkan Kantor Kejaksaan memerintahkan penangkapan dari sejumlah demonstran dan menolak membebaskannya secara langsung. Pengacara terduga pelaku mengumumkan rencana untuk mempersiapkan rencana alternatif. 

3. Pena dukung penuh Israel dalam Majelis Umum PBB

Sementara itu ketika demo berlangsung di Paraguay, sang presiden, Santiago Pena sedang berada di New York, Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Di sela acara, ia mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral, investasi, dan kerja sama di bidang keamanan. 

“Kami bersatu dalam prinsip dan nilai yang sama. Kami berbagi untuk melanjutkan hubungan positif dalam mempromosikan kerja sama, investasi, dan keamanan yang menguntungkan kedua negara,” ungkap Pena. 

Pena juga sudah menemui pemimpin bisnis dari organisasi Global Americans untuk mendiskusikan investasi di Paraguay. Investasi ini penting untuk meningkatkan industri dan lapangan pekerjaan di negara Amerika Selatan tersebut. . 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

Penembakan di Gereja Mormon AS, Empat Orang Tewas

29 Sep 2025, 23:25 WIBNews