Industri Hiburan Indonesia Disebut Bisa Kalahkan Korsel, Ini Kuncinya!

Jakarta, IDN Times – Pakar Hubungan Internasional Universitas Korea, Jae Hyeok Shin, yakin bahwa industri hiburan Indonesia bisa mengalahkan industri hiburan Korea Selatan (Korsel) 10 tahun mendatang. Menurut dia, kunci utamanya adalah pemerintah harus berinvestasi pada tempat yang tepat.
“Puluhan tahun lalu, orang Korea juga tidak percaya bahwa industri hiburan kami bisa mencapai titik ini, apalagi ketika J-Wave (Japanese Wave atau ketika budaya Jepang menyebar secara global) menguasai industri hiburan ini,” kata Jae Hyeok dalam workshop yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation di Bengkel Diplomasi FPCI, Jakarta, Rabu (2/8/2023).
“Dan mungkin saja I-Wave (Indonesia Wave) bisa mengalahkan K-Wave (Korea Wave) 10 tahun ke depan, jika pemerintah berinvestasi dengan benar. Tidak ada yang mustahil,” tambah dia.
1. Korsel belajar dari Jepang
Jae Hyok mengakui bahwa pencapaian K-Wave saat ini bukanlah sesuatu instan. Dia mengungkap bahwa Korsel pada awalnya menjadikan Jepang sebagai kiblat bisnis model entertainment.
“Seingat saya, J-Wave yaitu J-Pop (musik Jepang), J-Drama (drama Jepang), dan J-Movie (film Jepang) itu berjaya sampai akhir 1990. Saat itu Jepang adalah juara dari soft power ini. Dan sejak 1980-an, industri hiburan Korsel belajar banyak dari Jepang, mulai dari membuat lagu yang mirip, membuat drama, film, bahkan bisnis modelnya,” papar dia.
“Jadi butuh proses panjang untuk sampai di titik ini. Sehingga bertahun-tahun kemudian (setelah belajar dari Jepang), akhirnya K-Wave bisa mengalahkan J-Wave,” sambung Jea Hyok.