Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Dave Laksono menyampaikan RUU TNI akan disahkan jadi UU di paripurna besok. (IDN Times/Amir Faisol)
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyampaikan RUU TNI akan disahkan jadi UU di paripurna besok. (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • Setiap calon dubes bahas isu berbeda

  • Calon dubes akan sampaikan pandangan mengenai politik luar negeri Indonesia

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 24 calon duta besar (dubes) Indonesia untuk negara sahabat akan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, mengatakan, para calon dubes akan memaparkan visi, misi, rencana hingga target yang akan dicapai.

"Jadi kita mau mendengar konsep visi misi dan pendalaman pembuktian para calon dubes dan juga apa rencana, tahapan dan target yang para calon dubes ini ingin kejar di penempatan," kata dia saat ditemui sebelum rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025).

1. Setiap calon dubes bahas isu berbeda

Hotmangaradja Pandjaitan [dua dari kanan] saat menjadi Dubes di UNESCO. (Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Dave mengatakan, setiap calon dubes akan membahas mengenai berbagai isu berbeda. Tergantung di mana negara mereka ditempatkan.

"Kan beda-beda ya, beda negara beda-beda isu. Nanti kita lihat dari masing-masing calon dubes," kata dia.

Dave menegaskan, DPR bisa menerima atau menolak calon dubes tersebut. Namun ia meyakini, dubes yang akan dipilih merupakan tokoh terbaik bangsa untuk bertugas di negara lain.

"Secara aturan DPR bisa menerima atau menolak, jadi kita lihat lah seberapa kesiapan dan kemampuan masing-masing dubes ini. Akan tetapi saya yakin yang dipilih oleh pemerintah pasti yang terbaik untuk masing-masing negara," kata dia.

2. Calon dubes akan sampaikan pandangan mengenai politik luar negeri Indonesia

Wakil Ketua Komisi I DPR, Budi Djiwandono di kompleks parlemen. (www.instagram.com/@budidjiwandono)

Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budi Djiwandono, mengatakan, dalam fit and proper test itu, Komisi I DPR akan mendengarkan pandangan dari para calon dubes mengenai politik luar negeri Indonesia, pengalaman pribadi, hingga cara berdiplomasi.

"Ya, kira-kira kita akan mendengarkan pemahaman calon duta besar negara-negara sahabat, ya, tentu mengenai politik luar negeri Indonesia, tapi juga negara-negara yang mereka akan bertugas kita akan mendengarkan, pengalaman mereka selama ini, mungkin cara-cara mereka nanti untuk menjalankan diplomasi luar negeri di negara-negara tersebut," kata dia.

3. Total ada 12 dubes yang ikut fit and proper test hari ini

Mantan Duta Besar Indonesia untuk Argentina, Nurmala Kartini Sjahrir (www.instagram.com/@kartini_sjahrir)

Ditemui terpisah, Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto memastikan, total ada 12 calon dubes uji kelayakan dan kepatutan pada hari ini.

Rapat fit and proper test untuk 12 calon duta besar ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diikuti 6 calon dubes, dan sesi kedua ikuti 6 calon dubes. Kemudian, besok akan digelar dengan sesi serupa sehingga, total 24 calon dubes akan mengikuti fit and proper test yang diselenggarakan selama dua hari.

"Hari ini enam dubes, ditambah enam. (Sementara) besok 12 dubes," kata dia.

Ia menjelaskan, sesi pertama akan digelar mulai pukul 10.00 sampai 13.00 WIB. Kemudian dilanjut sesi kedua pada 14.00 hingga 17.00 WIB.

"Iya, sesi pertama jam 10 sampai jam 13.00 istirahat. Sesi 2 jam 14.00 sampai jam 17.00 besoknya juga demikian," kata Utut.

Adapun sejumlah nama duta besar Indonesia yang menempati posisi-posisi kosong telah diserahkan kepada DPR RI. Nama-nama tersebut akan segera dilakukan fit and proper test.

Daftar yang diterima IDN Times menyebutkan, 20 persen dari nama-nama ini adalah nondiplomat. Berikut daftarnya!

1.⁠ ⁠Abu Dhabi = Judha Nugraha

2.⁠ ⁠Alger = Yusron Ambary

3.⁠ ⁠Baku = Berlian Helmy

4.⁠ ⁠Bangkok = Hari Prabowo

5.⁠ ⁠Berlin = Abdul Kadir Jaelani

6.⁠ ⁠Brasilia= Andhika Chrisnayudhanto

7.⁠ ⁠Bratislava = Redianto Heru Nurchayo

8.⁠ ⁠Brussel = Andi Rachmianto

9.⁠ ⁠Damascus = Lukman Hakim

10.⁠ ⁠Den Haag= Laurentius Amrih Jinangkung

11.⁠ ⁠Dhaka = Listyowati

12.⁠ ⁠Doha = Syahda Guruh Langkah Samudera

13.⁠ ⁠Hanoi = Adam Mulawarman Tugio

14.⁠ ⁠Kairo = Kuncoro Giri Waseso

15.⁠ ⁠Kuala Lumpur = Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo

16.⁠ ⁠Muscat = Andi Rahadian

17.⁠ ⁠Port Moresby = Okto Dorinus Manik

18.⁠ ⁠PTRI Jenewa = Sidharto Reza Suryodipuro

19.⁠ ⁠PTRI New York = Umar Hadi

20.⁠ ⁠Pyongyang = Mayjend (Purn) Gina Yoginda

21.⁠ ⁠Quito = Imam Ashari

22.⁠ ⁠Singapura = Letjen (Purn) Hormangaraja Panjaitan

23.⁠ ⁠Tokyo = Nurmala Kartini Sjahrir

24.⁠ ⁠Washington DC = Dwisuryo Indroyono Soesilo

Editorial Team