Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev)

Jakarta, IDN Times – Direktur Central Intelligence Agency (CIA), William Burns, mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin marah, karena operasi militernya di Ukraina tidak berjalan lancar. Atas dasar itulah, kata Burns, Putin melontarkan ancaman nuklir bersamaan dengan negara-negara Barat yang semakin mengisolasi Rusia dari tatanan global.

"Saya pikir Putin marah dan frustrasi saat ini. Dia kemungkinan akan menggandakan (pasukan) dan mencoba untuk mengalahkan militer Ukraina tanpa memperhatikan korban dari kelompok sipil,” kata Burns dalam sidang kongres terkait ancaman global yang digelar pada Selasa (8/3/2022), dikutip dari The Straits Times.

1. Rusia di bawah Putin telah berinvestasi banyak untuk modernisasi senjata

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan, ancaman Putin telah sampai pada tahapan siap mengerahkan nuklir untuk mengejar ambisinya. Ancaman itu semakin nyata ketika Putin, sejak bulan lalu, memerintahkan pasukan taktis nuklirnya dalam kondisi siaga tinggi.

Direktur Badan Intelijen Pertahanan Pentagon, Scott Berrier, menuturkan bahwa Rusia di bawah Putin telah bekerja sangat keras untuk modernisasi persenjataan, terutama senjata nuklirnya. Namun, usaha Putin dianggap belum membuahkan hasil yang optimal.  

“Dia (Putin) telah berinvestasi dalam senjata nuklir taktis. Saya percaya bahwa usahanya memberikan keuntungan asimetris (pengeluaran tidak sebanding dengan hasilnya),” kata Berrier.

2. Putin dikhawatirkan dapat berbuat nekat

Editorial Team

Tonton lebih seru di