Iran Kecam Karikatur Ali Khamenei yang Dirilis Charlie Hebdo

Jakarta, IDN Times - Iran telah memanggil Duta Besar Prancis, Nicolas Roche, pada Rabu (04/01/2023) atas penerbitan karikatur pimpinan utama negara Ayatollah Ali Khamenei. Karikatur Khamenei diterbitkan majalah satir yang memang terkenal kontroversial, Charlie Hebdo.
Majalah mingguan tersebut menerbitkan belasan kartun yang mengolok-olok tokoh agama dan politik tertinggi di Iran. Hal tersebut merupakan salah satu sikap Charlie Hebdo untuk mendukung protes yang dimulai di Iran sejak September 2022.
1. Charlie Hebdo dapat menimbulkan konsekuensi serius terhadap Prancis
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan tindakan Charlie Hebdo telah menghina otoritas agama dan politik.
"Tindakan menghina dan tidak senonoh dari media Prancis dalam menerbitkan kartun telah melawan otoritas agama dan politik tidak akan direspons tanpa tanggapan yang efektif dan tegas," cuit Hossein.
Hossein dengan tegas tidak akan membiarkan situasi ini terjadi ke depan.
Hossein menambahkan, “kami tidak akan membiarkan Pemerintah Prancis melampaui batasnya. Mereka pasti telah memilih jalan yang salah".
"Prancis tidak berhak menghina kesucian negara dan umat muslim lainnya dengan dalih kebebasan berekspresi. Iran sedang menunggu penjelasan dan tindakan Pemerintah Prancis dan mengutuk perilaku yang tidak dapat diterima dari media Prancis," tambah juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dikutip dari The Guardian.