Jakarta, IDN Times - Aksi penembakkan terjadi di Masjid Islam Syiah di Shiraz, Iran Selatan. Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Melansir dari Aljazeera, sedikitnya 15 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka dalam peristiwa tersebut. Serangan disebut terjadi pada Rabu (26/10/2022) malam waktu setempat.
Serangan tersebut diketahui dilakukan tiga pria bersenjata. Dilaporkan dua di antaranya berhasil ditangkap, sedangkan seorang lainnya masih dalam pencarian.
Para penyerang diketahui bukan warga negara Iran. Seperti diketahui, masjid Syiah yang diserang yakni Masjid Shah Cheragh, merupakan situs ziarah populer bagi umat Islam Syiah.
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, angkat bicara mengenai peristiwa ini. Raisi menegaskan serangan di Shiraz tidak akan dibiarkan begitu saja.
“Pengalaman menunjukkan bahwa musuh-musuh Iran, setelah gagal menciptakan perpecahan dalam barisan persatuan bangsa, membalas dendam melalui kekerasan dan teror. Kejahatan ini pasti tidak akan dibiarkan begitu saja, dan lembaga keamanan dan penegak hukum akan memberikan pelajaran kepada mereka yang merancang serangan itu," kata Raisi.
Sementara, sorang profesor sari Fakultas Ilmu Dunia Universitas Tehran, Fouad Izadi, mengatakan penembakkan tersebut merupakan bentuk serangan kepada jemaah yang menjadi ciri kelompok ISIS.
"Ini adalah ciri ISIS. Mereka menyerang masjid dan menyerang tempat suci," ujar Izadi.
Shiraz terakhir kali mengalami serangan pada April 2008. Kala itu, sebuah bom meledak di salah satu masjid dan menewaskan 14 orang.