Serpihan pesawat Maskapai Internasional Ukraina, yang jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran pada 8 Januari 2020. ANTARA FOTO/Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Untuk membuka kebenaran, Hassan Rouhani pun menyarankan pembentukan "sebuah pengadilan khusus yang diisi oleh seorang hakim tingkat tinggi dan puluhan pakar". Mereka akan ditugaskan untuk mendengarkan kesaksian dan memutuskan siapa yang bersalah atas tragedi tersebut.
Rouhani sendiri menekankan bahwa kasus ini sangat penting untuk diselesaikan secara transparan. "Ini bukan sebuah kasus normal dan biasa," tegasnya, seperti dikutip CBS News. "Seluruh dunia akan menyaksikan pengadilan tersebut." Ia juga menyalahkan para pejabat tinggi militer yang harus menanti tiga hari untuk mengaku bertanggung jawab.
Seorang pejabat militer Iran mengatakan ada satu "operator" paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Ia yang membuat keputusan keliru untuk menembak karena mengira itu adalah pesawat militer pembawa misil.
Menurut laporan lain, Iran menangkap sekitar 30 orang, tapi membebaskan beberapa di antaranya. Belum ada konfirmasi mengenai laporan ini. Rouhani pun berpendapat "tidak mungkin" hanya ada satu pelaku yang bersalah. "Tidak mungkin hanya ada satu orang yang bersalah menekan tombol. Ada yang lainnya juga dan saya mau kasus ini dijelaskan kepada publik secara jujur," ucapnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb