Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri penyelesaian pabrik pupuk, bersama adik perempuannya Kim Yo-jong, di Pyongyang, pada 2 Mei 2020. ANTARA FOTO/KCNA/via REUTERS
Selain Madden, ada mantan analis intelijen di pemerintahan Amerika Serikat, Rachel Minyoung Lee, yang juga melihat kemungkinan tersebut.
"Sebelum ini, Kim Yo-jong digambarkan di media pemerintah sebagai adik perempuan Kim Jong-un, petugas protokolnya, atau salah satu pejabat yang menemaninya. Kini, warga Korea Utara tahu pasti ia lebih daripada itu," kata Lee.
Nama Kim Yo-jong sebenarnya sudah mulai terdengar pada 2017, walau masih segelintir orang luar yang mengetahui apa tugasnya di pemerintahan. Baru pada 2018 hingga 2019, saat negaranya cukup aktif di panggung diplomasi global dengan menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, serta saat penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin, sosoknya semakin mencuri perhatian.
Selama ini, ia rupanya berada di balik propaganda Korea Utara. Perannya tersebut membuat Amerika Serikat memasukkan namanya ke dalam daftar pejabat pemerintah Korea Utara yang mendapatkan sanksi pada 2017. Ia dituduh melakukan pelanggaran HAM dan penyensoran.