Korsel Kembangkan Rudal Balistik Berhulu Ledak 3 Ton

Seoul, IDN Times - Setelah pencabutan penuh pembatasan pada pengembangan rudal Korea Selatan (Korsel) yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) pada awal tahun ini, kini Korsel sedang dalam tahap akhir pengembangan rudal balistik yang sekuat senjata nuklir yang dapat membawa hulu ledak hingga 3 ton.
Berdasarkan dari laporan kantor berita Yonhap pada hari Kamis (2/9/2021), pengembangan rudal balistik Korsel yang memiliki jangkauan penerbangan 350-400 km (217-248 mil) tersebut bersamaan dengan pengajuan proposal anggaran Korsel guna memperkuat pertahanannya melawan Korea Utara (Korut), dikutip dari Al Jazeera.
Disebutkan bahwa rudal tersebut nantinya akan menjadi yang terbaru pada perlombaan rudal konvensional tit-for-tat antara dua Korea, Korsel dan Korut, yang saat ini masih mengalami masa gencatan senjata pasca meletusnya Perang Korea (1950-1953).
1. Blueprint Pertahanan Korsel: mencanangkan pengeluaran 273 miliar dolar AS atau sekitar Rp3,8 kuadriliun
Rudal tersebut dirancang untuk menghancurkan fasilitas dan pangkalan rudal bawah tanah yang dapat menembus terowongan bawah tanah yang secara efektif meniadakan nuklir dan rudal balistik antar benua (ICBM) sebelum ditembakkan, juga rudal tersebut yang jika ditembakkan dari sekitar perbatasan antar Korea, dapat mencapai semua wilayah Korut.
Dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa, "Kami akan kembangkan rudal yang jarak jauhnya lebih kuat dan lebih tepat untuk menghindari ancaman guna mencapai keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea."
Seperti yang termaktub dalam blueprint pertahanan Korsel untuk tahun 2022-2026, di mana Kemhan mengatakan akan mengembangkan rudal baru dengan kekuatan destruktif yang ditingkatkan secara signifakan.
Dalam blueprint tersebut juga mencanangkan pengeluaran 273 miliar dolar AS atau sekitar Rp3,8 kuadriliun dalam lima tahun ke depan, di mana kenaikan rata-rata 5,8 persen per tahun untuk terus meningkatkan pertahanannya di tengah ancaman dari Pyongyang.
Tidak hanya itu, Seoul juga akan meningkatkan sistem pertahanan rudal dan mengerahkan pencegat baru yang dapat merespon artileri jarak jauh.