Partai Demokrat Bakal Usut Motif Trump Serang Media

Washington DC, IDN Times - Usai memenangi kursi Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilu yang diselenggarakan pada Selasa (6/11), Partai Demokrat mengaku siap melancarkan agenda untuk menantang Donald Trump. Dikutip dari The Guardian, mereka kemungkinan akan memimpin komite intelijen di Kongres, tahun depan.
1. Partai Demokrat siap menyelidiki Trump soal serangan terhadap media
Agenda pertama adalah penyelidikan terhadap serangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kepada reporter CNN dan Washington Post yang bertugas di Gedung Putih. Adam Schiff, anggota DPR dari negara bagian California, mengatakan partainya akan mencari tahu "apakah Trump menggunakan instrumen kekuatan negara untuk menghukum pers" dalam dua kasus.
Kasus pertama adalah yang menimpa wartawan CNN, Jim Acosta. Setelah terlibat dalam perdebatan sengit dengan Trump pada Rabu (7/11), Gedung Putih mencabut izin pers Acosta. Kasus berikutnya diduga terjadi kepada Amazon di mana, seperti dilaporkan CNBC, Kantor Pos Amerika Serikat ingin menaikkan biaya pengiriman paket perusahaan tersebut.
2. Trump diduga melakukan balas dendam kepada bos media karena tak suka dengan liputan wartawan mereka
Dalam kasus Acosta, menurut Schiff, ada dua kemungkinan. Time Warner, perusahaan induk CNN, telah melakukan merger dengan korporasi telekomunikasi raksasa AT&T pada Juni 2018. Dua bulan kemudian, Departemen Kehakiman mengajukan banding atas keputusan yang sudah disetujui hakim distrik itu.
"Kami tak tahu, misalnya, apakah upaya untuk menghalangi merger perusahaan induk CNN adalah soal antitrust, atau apakah ini upaya untuk menghukum CNN," kata Schiff. Antitrust sendiri merupakan kebijakan yang diambil pemerintah untuk menghindari monopoli oleh perusahaan-perusahaan besar.
Sementara itu, soal Amazon, Trump pernah mengkritik Kantor Pos Amerika Serikat karena memberikan kesepakatan yang terlalu baik kepada perusahaan milik Jeff Bezos. Di saat bersamaan, Bezos merupakan bos dari Washington Post yang dianggap musuh oleh Trump.
Dalam sebuah wawancara dengan HBO, Schiff mengklaim Trump "melakukan pertemuan rahasia dengan kepala Kantor Post dalam upaya untuk mengintimidasinya agar menaikkan biaya pengiriman Amazon". Menurutnya, "ini tampak seperti usaha oleh presiden untuk memakai instrumen kekuatan negara untuk menghukum Jeff Bezos dan Washington Post".
3. Ketua Fraksi Partai Demokrat menegaskan tidak ada upaya memakzulkan presiden
Partai Demokrat sendiri menolak dituding tengah membuka jalan untuk membuat Trump turun dari posisinya sebagai presiden. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nancy Pelosi mengatakan kepada stasiun televisi CBS bahwa apa yang dilakukan pihaknya "bukan untuk tujuan politik, melainkan mencari kebenaran".