Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/ericsonmangoli)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin junta Myanmar Aung Min Hlaing menyatakan bahwa militer Myanmar bersumpah tidak akan berhenti melawan para lawan-lawannya, terutama para pemberontak.

Min menegaskan. bahwa militer akan bertindak tegas terhadap para lawannya, yang juga didukung oleh para pemberontak. Pernyataan ini ia sampaikan saat menghadiri parade tahunan Hari Angkatan Bersenjata di Naypydaw.

“Tindakan teror NUG (pemerintah bayangan Myanmar yang dibentuk paskakudeta) dan antek-anteknya yang disebut PDF (Pasukan Pertahanan Rakyat), perlu ditangani untuk kebaikan semuanya,” kata Min, dikutip dari Channel News Asia, Senin (27/3/2023).

1. Pemilu digelar ketika suasana kondusif

Pemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, mengumumkan janjinya untuk menggelar Pemilu serta mencabut keadaan darurat pada Agustus 2023 ini. (Twitter.com/LeongWaiKitCNA)

Min menekankan bahwa stabilitas negara sangat diperlukan sebelum pemilu diadakan. Awalnya, junta militer mengumumkan bahwa pemilu perdana bakal digelar pada Agustus 2023.

Usai Min berpidato, sejumlah pesawat jet Sukhoi Su-30 buatan Rusia pun diterbangkan. Arak-arakan para penari menuju ke lapangan pun muncul dengan barisan para tentara Myanmar.

Pernyataan Min soal pemilu ini dianggap banyak pihak sebagai upaya untuk menormalisasi perebutan kekuasaan militer dan memastikan agar para jenderal tetap berkuasa di Myanmar.

2. Status darurat diperpanjang

Editorial Team

Tonton lebih seru di