Pengadilan Italia Larang Bayi Perempuan Dinamai Blu

Media Italia The Local (24/5/2018) melaporkan, pasangan orangtua ini harus datang ke pengadilan dalam pekan ini untuk melaporkan penggantian nama putri mereka.

"Mengingat bahwa ini adalah nama modern yang didasarkan pada kata bahasa Inggris 'blue,' dan bahwa itu tidak dapat dianggap benar-benar dapat diatribusikan kepada seseorang dari jenis kelamin perempuan, akte kelahiran harus diperbaiki dengan memasukkan nama perempuan lain yang dapat diajukan orang tua selama jalannya sidang," bunyi putusan pengadilan, seperti yang dikutip oleh The Local.

Keberatan pengadilan atas nama Blu sendiri didasarkan pada keputusan presiden Italia yang ditebitkan pada tahun 2000. Keputusan tersebut menyatakan bahwa nama yang diberikan kepada seorang anak harus sesuai dengan jenis kelamin mereka.

Terkait hal itu, ayah Blu, Luca, menyebut nama putri mereka sudah sesuai digunakan untuk nama perempuan. Mereka mengacu pada putri pasangan rapper Jay-Z dan penyanyi Beyonce yang menamai putri mereka Blue Ivy Carter. Selain itu, nama Blu sudah tertera pada akte kelahiran dan paspornya.

"Jika kami tidak muncul dengan alternatif nama, maka hakim yang akan memutuskan nama putri kami untuk kami," ungkap sang ayah, Luca.

Terkait pelarangan nama Blu, The Local mewartakan, menurut kantor statistik nasional ISTAT, pada tahun 2016 ada enam bayi perempuan Italia bernama Blu dan lima nama Blu lainnya pada tahun 2015. Catatan menunjukkan bahwa telah ada beberapa bayi laki-laki bernama Blu juga tetapi jumlah mereka sangat sedikit.

Sementara itu, New Delhi Television (25/5/2018) melaporkan pada bulan Maret 2018 lalu, pasangan Perancis yang menamai putrinya Liam, dituntut ke pengadilan. Pasalnya, pemerintah Perancis menilai orangtuanya tidak memilih nama anak yang secara tradisional digunakan sebagai nama anak laki-laki. Pihak berwenang khawatir nama itu kemungkinan bisa menciptakan risiko kebingungan gender pada masa depan.

Sebelumnya pada tahun 2015, pengadilan Perancis menganulir orangtua untuk menamai bayi perempuan mereka Nutella. Alasannya, nama itu akan menjadikannya sasaran ejekan, mengingat nutella adalah merek selai. Hakim kemudian memutuskan untuk mengganti nama bayi dengan Ella.

Gara-gara nama anak saja, pemerintah sampai turun tangan. Tapi pemerintah memang mempunyai alasannya sendiri.