Penyanyi Kongo Tewas saat Syuting Video Klip di Zona Konflik

Intinya sih...
- Penyanyi Delcat Idengo tewas ditembak saat syuting video klip di Goma, DRC.
- Pemerintah menuduh militan M23 sebagai pelaku pembunuhan, namun kelompok tersebut membantah dan menyalahkan pasukan pemerintah.
- Idengo terkenal dengan lagu-lagunya yang kritis terhadap pemerintah dan pemberontak serta pernah dipenjara karena menghasut masyarakat.
Jakarta, IDN Times - Seorang penyanyi ternama di Republik Demokratik Kongo (DRC) tewas saat sedang syuting video klip di kota Goma yang dilanda konflik.
Delphin Katembo Vinywasiki, atau yang lebih dikenal dengan Delcat Idengo, ditemukan tewas di distrik Kilijiwe pada Kamis (13/2/2025) dengan kondisi kepala berlumuran darah. Laporan menyebutkan bahwa ia ditembak.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan jenazahnya tergeletak di tanah menyusul serangan di Kilijiwe. Saksi mata mengungkapkan bahwa Idengo tewas seketika akibat insiden itu. Belum diketahui siapa dalang di balik pembunuhan tersebut.
1. Pemerintah berjanji akan berikan hukuman setimpal bagi pelaku
Juru bicara pemerintah, Patrick Muyaya, dalam pernyataan di media sosial, menyebut pembunuhan Idengo sebagai tindakan keji dan berjanji akan memberikan hukuman setimpal bagi pelaku.
Muyaya menuduh militan M23 betanggung jawab atas pembunuhan itu, namun kelompok bersenjata tersebut membantahnya. Sebaliknya, mereka menyalahkan pasukan yang berpihak pada pemerintah atas kematian Idengo.
Ungkapan belasungkawa pun mengalir deras dari tokoh-tokoh politik lainnya, termasuk dari oposisi.
“Bangsa ini telah kehilangan seorang patriot yang berkomitmen terhadap persatuan nasional. Saya berduka atas kehilangan Idengo. Sudah saatnya perang ini berakhir. Kemanusiaan di atas segalanya!” tulis Martin Fayulu, pemimpin oposisi yang menempati posisi ketiga pada pemilu 2023, di akun X-nya.
“Pembunuhnya, siapa pun mereka, harus segera diidentifikasi dan dihukum seberat-beratnya,” tulis Moïse Katumbi, tokoh oposisi lainnya yang menempati posisi kedua dalam pemilu, di X.
2. Idengo baru saja merilis lagu yang mengecam pendudukan pemberontak di Goma
Dilansir dari BBC, Idengo, yang terkenal dengan lagu-lagunya yang kritis terhadap pemerintah maupun pemberontak, termasuk di antara ratusan narapidana yang melarikan diri dari penjara di Goma setelah militan M23 merebut kota itu pada Januari 2025. Ia dipenjara tahun lalu karena menghasut masyarakat untuk mengangkat senjata dan memaksa pasukan penjaga perdamaian PBB meninggalkan negara tersebut.
Pada 2021, ia diadili karena menghina Presiden Félix Tshisekedi dan menuduhnya tidak menepati janji dalam salah satu lagunya. Ia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, namun kemudian dibebaskan.
Musisi tersebut baru saja merilis lagu berjudul "Bunduki" (berarti "senjata" dalam bahasa Swahili), yang mengecam pendudukan pemberontak di Goma. Wilayah timur DRC telah dilanda pertempuran selama bertahun-tahun, dengan kelompok-kelompok bersenjata dan tentara berebut kendali atas daerah kaya mineral tersebut.
3. Pemberontak bergerak menuju Bukavu
Pembunuhan Idengo terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Goma setelah M23, yang didukung Rwanda, merebut kota itu pada akhir Januari. Menurut data PBB, sekitar 2.900 orang telah tewas dan 700 ribu lainnya lainnya terpaksa mengungsi dalam pertempuran baru-baru ini.
Sementara itu, pasukan pemberontak dilaporkan terus bergerak menuju Bukavu, ibu kota Kivu Selatan. Pada Jumat (14/2/205), M23 mengaku telah menguasai bandara strategis Kavumu yang melayani Bukavu. Seorang sumber keamanan di kota itu telah mengonfirmasi kabar tersebut.
"Kota Bukavu tak bisa bertahan lagi," kata sumber itu, dikutip dari The Strait Times.