Jakarta, IDN Times – Pasukan dari wilayah Tigray, Ethiopia, dilaporkan telah memerkosa dan melecehkan perempuan di wilayah Amhara. Laporan itu diungkap oleh Amnesty International dalam laporannya yang dirilis Rabu (10/11/2021).
Juru bicara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), Getachew Reda, mengaku belum membaca laporan Amnesty. Namun, dia berjanji akan menanggapi tuduhan itu secara serius.
"Kami siap untuk melakukan penyelidikan independen," kata Reda, dilansir Reuters.
Laporan Amnesty menyimpulkan, konflik selama setahun antara pemerintah pusat dengan pasukan Tigray diiringi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak-pihak yang terlibat. Salah satu petinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, kekerasan seksual sering dijadikan sebagai 'senjata perang'.