Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz. (twitter.com/KosiniakKamysz)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) Polandia Władysław Kosiniak-Kamysz, pada Selasa (25/6/2024), meminta Jerman dan Prancis untuk membantunya dalam mengamankan perbatasan. Permintaan ini menyusul krisis migrasi di perbatasan Belarus dalam beberapa pekan terakhir. 

Pada bulan ini, Polandia sudah meresmikan zona penyangga di perbatasan Belarus yang berfungsi mengadang migran ilegal. Zona penyangga tersebut diutamakan pada area hutan dan pedalaman yang jadi tempat utama penyelundupan migran asal Timur Tengah dari Belarus. 

1. Klaim migran dilatih untuk menyerang tentara Polandia

Dalam pertemuan dengan Menhan Jerman dan Prancis di Paris, Kosiniak-Kamysz mengungkapkan terjadi krisis migrasi di perbatasan Polandia-Belarus. Ia mengklaim pasukan Polandia mengalami kesulitan dalam mengadang arus migrasi. 

"Saya meminta dukungan Anda (Jerman-Prancis) dalam menjaga perbatasan Polandia, bukan dalam bidang militer, tetapi bantuan polisi dan penjaga perbatasan. Kami telah bersusah payah dalam mengatasi masalah besar ini," terangnya, dikutip Notes from Poland.

"Saat ini, masalah utamanya bukan hanya mengenai migrasi, tidak ada migran di perbatasan Belarus-Polandia, tapi ada sejumlah orang yang menyerang tentara, polisi, penjaga perbatasan Polandia. Mereka dilatih untuk melakukan ini," tambahnya. 

Ia menilai ini sebagai salah satu bentuk serangan hybrid yang berfungsi melawan peradaban Barat. Ia menganggap sebaiknya Uni Eropa (UE) dan NATO ikut bertanggung jawab dalam menjaga perbatasan. 

2. Penutupan perbatasan mendapat protes dari oposisi Belarus

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di