Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Bashar al-Assad bertemu Presiden Vladimir Putin. (Twitter.com/MFA Russia)
Presiden Bashar al-Assad bertemu Presiden Vladimir Putin. (Twitter.com/MFA Russia)

Jakarta, IDN Times - Presiden Suriah Bashar al-Assad kabur dari Damaskus sejak Minggu, 8 November 2024. Sempat menjadi teka-teki di mana keberadaannya, kini Assad diyakini berada di Moskow, Rusia. Hal ini dibenarkan Kremlin, kantor kepresidenan Rusia.

“Bashar al-Assad dan keluarganya telah tiba di Moskow dan diberi suaka atas dasar pertimbangan kemanusiaan,” kata pernyataan Kremlin, dikutip dari BBC, Selasa (10/12/2024).

Rusia, yang memiliki dua pangkalan militer utama di Suriah adalah sekutu setia Assad, dan berperan dalam perang saudara Suriah selama tiga tahun terakhir.

Namun Rusia tampaknya tak bisa membantu mempertahankan kekuasaan rezim Assad di Suriah, yang harus menghadapi serangan kelompok pemberontak sejak akhir November kemarin.

1. Keputusan langsung dari Putin

Dmitry Peskov (commons.wikimedia.org)

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov membenarkan keputusan memberikan suaka kepada Assad adalah keputusan langsung dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Tentu saja ini keputusan yang tidak dapat dibuat tanpa kepala negara. Jadi ini keputusannya (Putin),” ucap Peskov.

Saat ini, Rusia tengah berusaha memantau Suriah, terutama kondisi dua pangkalan militernnya. Peskov mengatakan, Moskow akan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan jika terancam.

2. Belum bicara banyak soal pangkalan militer di Suriah

Sudut kota Daraa, Suriah. (unsplash.com/Mahmoud Sulaiman)

Peskov mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan status pangkalan militer Rusia di Tartus dan Khmeimim.

"Ini semua adalah subjek untuk didiskusikan dengan mereka yang akan berkuasa di Suriah. Sekarang kita melihat periode transformasi dan ketidakstabilan yang ekstrem," katanya.

"Oleh karena itu, itu akan memakan waktu. Dan kemudian pembicaraan serius akan diperlukan dengan mereka yang akan diberi kekuasaan," tambah dia.

3. Pemberontak kuasai Damaskus dan klaim tumbangkan rezim Assad

Kelompok pemberontak Suriah menyebut pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah resmi berakhir seiring dengan kaburnya Assad dari Damaskus, dan para pemberontak yang berhasil menduduki ibu kota Damaskus pada Minggu kemarin.

“Setelah 50 tahun penindasan, 13 tahun kejahatan dan rakyat sengsara karena harus mengungsi, kami umumkan hari ini 8 Desember 2024, era kelam telah berakhir dan Suriah akan memulai masa depan baru,” sebut pernyataan para pemberontak.

Dini hari tadi, para pemberontak berhasil menduduki ibu kota Damaskus dan Bandara Damaskus. Dengan terdesaknya pemerintah ini, Assad dilaporkan langsung terbang menggunakan pesawat meninggalkan Damaskus.

Editorial Team