ISIS Tunjuk Pemimpin Baru usai Konfirmasi Tewasnya Abu Hussein

Abu Hussein disebut dibunuh kelompok Hayat Tahrir al-Sham

Jakarta, IDN Times - Juru bicara ISIS Abu Huthaifa al-Ansari, mengumumkan pemimpin baru setelah mengonfirmasi kematian Abu Hussein al-Husseini al-Quraisyi pada Kamis (3/8/2023). Itu tampaknya pengumuman resmi perta sejak Abu Hussein dikabarkan tewas pada April di Suriah.

Pemimpin baru yang ditunjuk adalah Abu Hafs al-Hashimi al-Quraisyi.Tidak ada penjelasan rinci lebih lanjut tentang pemimpin baru itu. Hanya saja, ISIS yang pernah menguasai sepertiga Irak dan Suriah, telah semakin terdesak. Abu Hussein al-Husseini yang tewas, memipin ISIS mulai November 2022.

Baca Juga: 20 Tahanan ISIS Kabur dari Penjara Usai Gempa Guncang Turki-Suriah 

1. Turki klaim tewaskan pemimpin ISIS

ISIS Tunjuk Pemimpin Baru usai Konfirmasi Tewasnya Abu HusseinPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)

Usai ISIS dipukul mundur pada 2019, kelompok itu saat ini menguasai sebagian provinsi Idlib di Suriah. Mereka masih memberikan ancaman dan Amerika Serikat (AS) serta Turki masih kerap memburu pemimpin kelompok tersebut.

Dilansir Al Jazeera, juru bicara ISIS yang memberikan pengumuman di media sosial, tidak menyebutkan kapan tepatnya pemimpin Abu Husseini terbunuh. Namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada April, pernah mengumumkan pasukannya telah membunuhnya.

"Pemimpin Daesh (ISIS) yang dicurigai, nama kode Abu Hussein al-Qurasyi, telah dilumpuhkan dalam operasi yang dilakukan oleh MIT (intelijen Turki) di Suriah," kata Erdogan saat itu.

Media Turki saat itu, merilis gambar bangunan berpagar yang jadi tempat persembunyian Abu Husseini di wilayah Arifin, tetangga Idlib. Wilayah itu dikuasai pemberontak Suriah yang didukung Turki.

Baca Juga: ISIS Tembak Mati Penganut Sikh di Pakistan

2. ISIS sebut Abu Husseini dibunuh oleh Hayat Tahrir al-Sham

Dalam klaim yang dijelaskan oleh ISIS, Abu Husseini tewas saat bentrokan langsung dengan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Pemimpin kelompok tersebut kemudian menyerahkan tubuhnya ke pihak Turki.

ISIS menuduh HTS bekerja untuk kepentingan Turki. Di sisi lain, AS dan sekutunya memasukkan kelompok HTS ke dalam daftar organisasi teroris.

Menurut Center for Strategic and International Studies, HTS terbentuk pada awal perang saudara di Suriah sebagai Jabhat al-Nusra, menjadi kekuatan oposisi menentang Presiden Bashar al-Assad. Mereka kemudian terhubung dengan al-Qaeda.

Pada 2016, kelompok itu berubah nama menjadi Jabhat Fatah al-Sham dan memutus hubungan dengan al-Qaeda. Pada akhir Januari 2017, Jabhat Fatah al-Sham berubah nama menjadi HTS yang dilihat oleh al-Qaeda sebagai organisasi independen ilegal yang memisahkan diri.

Saat ini, HTS adalah organisasi sendiri yang mengaku tidak memiliki hubungan apa pun dengan al-Qaeda atau organisasi lainnya. Mereka juga lebih terlokalisasi selama bergerak di Suriah.

3. ISIS masih jadi ancaman meski telah terpukul

ISIS Tunjuk Pemimpin Baru usai Konfirmasi Tewasnya Abu Husseinilustrasi tentara (Unsplash.com/Alexander Jawfox)

ISIS bangkit menjadi kelompok pejuang yang pernah menguasai sepertiga Irak dan Suriah. Kelompok ini mencapai puncaknya pada tahun 2014 ketika dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghdadi.

Dilansir VOA News, kelompok tersebut mulai dipukul mundur di kedua negara, termasuk oleh koalisi pasukan pimpinan AS. Al-Baghdadi sendiri terbunuh selama operasi militer AS di Suriah pada 2019.

Meski saat ini ISIS terus terdesak dan hanya menguasai sebagian Idlib, tapi sel-sel kelompok itu masih terus memberikan ancaman serangan berbahaya. Sebagian besar pejuang mereka bersembunyi di wilayah terpencil Irak dan Suriah. AS dan pejuang Kurdi Suriah sampai saat ini masih terus melakukan serangan terhadap kelompok tersebut.

Baca Juga: Intelijen Rusia Sebut AS Latih Pasukan ISIS di Suriah

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya