Kisah Nabi Ishak, Bapaknya Nabi-Nabi Bani Israil

- Sarah hamil Nabi Ishak pada usia 90 tahun, tertawa saat mendengar kabar dari malaikat karena merasa terlalu tua untuk melahirkan.
- Nabi Ibrahim dan Siti Sarah mengucapkan puji syukur atas berita gembira itu setelah mendengar seruan malaikat.
- Nabi Ishak dikenal sebagai Nabi yang ramah, mengajak umatnya beribadah dan hanya menyembah Allah SWT tanpa menyekutukan-Nya.
Jakarta, IDN Times - Nabi Ishak AS adalah putra Nabi Ibrahim AS bersama Sarah. Ishak artinya tertawa. Dinamakan demikian karena ibunya tertawa sewaktu mendengar kabar dari malaikat ia akan mengandung, karena usia Sarah pada waktu itu sudah 99 tahun dan Ibrahim 120 tahun.
Mengutip buku Kisah 25 Nabi dan Rasul, ada juga yang menyebutkan Sarah pada waktu itu berumur 90 tahun dan Ibrahim 100 tahun. Sarah merasa sudah terlalu tua untuk melahirkan, itulah sebabnya ia tertawa ketika mendengar kabar akan mengandung dan melahirkan anak.
1. Ibunda Ishak merasa heran

Dalam Surah Hud disebutkan ibunda Ishak AS, Sarah, merasa heran saat mendapat kabar dari malaikat yang memberikan kabar baik, ia akan punya seorang anak di usia yang terbilang sudah tua.
"Dan istrinya berdiri (di balik tiral) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Yaqub. Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh. Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi-Maha Pemurah." (QS. Hud: 71-73)
Mendengar seruan malaikat, Nabi Ibrahim AS dan Siti Sarah pun mengucapkan puji syukur atas berita gembira itu.
2. Nabi Ishak dianugerahi ilmu dan akhlak yang tinggi

Dalam Surah Shad, Allah menegaskan Nabi Ishak beserta keturunannya telah dianugerai ilmu dan akhlak yang tinggi. Menjadi orang-orang pilihan.
"Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Yaqub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi, yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." (QS. Shad: 45-47)
Nabi Ishak mengajak kaumnya untuk beribadah dan hanya menyembah Allah SWT tanpa menyekutukan-Nya. la juga menerima wahyu dan meneruskan ajaran ayahnya, Ibrahim. Dalam memimpin umat, Nabi Ishak dikenal sebagai Nabi yang ramah hingga umatnya merasa senang, rukun, dan diberi kemakmuran yang berlimpah ruah oleh Allah SWT.
3. Keturunan Nabi Ishaq

Nabi Ishak kawin dengan wanita Haran (Irak) dan dikaruniai dua putra. Yang pertama bernama 'Ish dan yang kedua bernama Ya'qub. Anaknya, Ya'qub, di kemudian hari diangkat menjadi seorang nabi dan rasul.
Nabi Ya'qub kemudian mempunyai keturunan yang banyak, di antaranya Nabi Yusuf As. Nabi Ishaq juga menurunkan nabi-nabi Bani Israil, termasuk Nabi Isa As. Nabi Ishaq As. wafat dalam usia 180 tahun, dan dimakamkan di Jirun, sekarang bernama Madinah.