Cerita WNI Hadapi Gelombang Panas di Eropa: Suhu Sampai 37 Derajat

Gelombang panas juga melanda kota Jenewa, Swiss

Jakarta, IDN Times - Gelombang panas yang melanda Eropa juga dirasakan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Swiss, meski tak separah Inggris, Portugal atau Spanyol.

WNI bernama Lydia Widiaty yang tinggal di kota Jenewa, Swiss, menceritakan pengalamannya kepada IDN Times saat suhu di kota tersebut mencapai 37 derajat celcius.

1. Suhu di Jenewa sampai 37 derajat celcius

Cerita WNI Hadapi Gelombang Panas di Eropa: Suhu Sampai 37 DerajatPotret Jet d'Eau, ikon kota Jenewa, Swiss. (IDN Times/Sonya Michaella)

Lydia yang sudah tinggal selama kurang lebih tiga tahun di Jenewa bercerita bahwa suhu di kota tersebut mencapai 37 derajat celcius, Selasa (19/7/2022) kemarin.

“Pagi tadi sempat hujan, tapi hanya sebentar dan langsung kering lagi karena kelembapan di sini di bawah 50 persen, jadi panas lagi,” kata Lydia ketika dihubungi IDN Times, Rabu (20/7/2022).

Tak hanya itu, Eropa yang kini sedang memasuki musim panas membuat malam hari datang lebih lambat, yaitu di atas jam 20.00.

“Karena lagi musim panas juga, jadi siangnya lebih panjang. Di sini baru gelap sekitar jam 21.30 malam. Jadi terasa panasnya cukup lama,” ujar dia.

Baca Juga: Seribuan Orang Meninggal di Spanyol-Portugal akibat Gelombang Panas

Baca Juga: Gelombang Panas Landa Eropa, Suhu Sampai 40 Derajat!

2. Mayoritas bangunan di Jenewa tak memakai pendingin

Sementara itu, mayoritas bangunan tempat tinggal atau apartemen di Jenewa juga tidak memakai pendingin dan hanya memakai kipas angin. Begitu pun dengan apartemen yang ditinggali Lydia. 

Lydia bahkan terpaksa harus ke supermarket atau pusat perbelanjaan hanya untuk mendapat udara dingin. Ia juga bercerita, pendingin portabel menjadi barang yang langka karena sudah diserbu warga pada musim panas ini.

Meski demikian, pemerintah kota Jenewa telah mengeluarkan imbauan untuk warganya agar terhindar dari efek gelombang panas.

“Sudah ada imbauan dari pemerintah kota, seperti minum air yang banyak. Keran air minum di sini juga cukup banyak ada di mana-mana dan lumayan membantu,” ujar Lydia lagi.

Ia juga mengatakan, biasanya warga lokal Swiss menyiasati udara panas dengan berenang di sungai atau danau.

3. Gelombang panas melanda sejumlah negara Eropa

Gelombang panas kembali menyerang sejumlah negara di Eropa, termasuk Inggris, Spanyol, Prancis, Portugal, dan Italia. Rata-rata suhu yang tercatat di negara-negara tersebut bisa mencapai 40 derajat celcius, bahkan lebih.

Rekor suhu tertinggi dipecahkan oleh kota-kota kecil di Prancis. Kota Cazaux tercatat bersuhu 42,4 derajat celcius. Suhu ini merupakan yang terpanas dalam beberapa tahun terakhir, dikutip dari CNN. 

Inggris juga mengalami suhu terpanas dalam sejarah, yaitu 38,1 derajat celcius. Suhu ini tercatat di Santon Downham, Suffolk. Badan Meteorologi Inggris bahkan memperingatkan bahwa Inggris akan mengalami suhu lebih panas dari kemarin.

Hal yang sama terjadi di Irlandia. Meski tak sepanas Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, suhu di Irlandia bahkan menyentuh 33 derajat celcius dan diklaim sebagai suhu yang paling tinggi selama musim panas.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Gelombang Panas, Portugal Waspadai Kebakaran Hutan

Baca Juga: Tembus 33 Derajat Celcius, Korsel Akan Hadapi Gelombang Panas Nasional

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya