Perwakilan Indonesia Diminta Dorong Kembangkan UMKM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk diplomasi ekonomi memiliki sejumlah fokus penting, salah satunya adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Jumlah UMKM Indonesia saat ini merupakan yang paling terbesar di ASEAN, tetapi kontribusi UMKM terhadap ekonomi baru 15 persen. Berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang jauh lebih besar.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, meminta agar para jajarannya di perwakilan Indonesia di luar negeri mendorong pengembangan UMKM di negara akreditasi masing-masing.
“Perwakilan kita di luar negeri adalah mata dan telinga kita sebagai agen informasi dan pasar di negara akreditasi. Saya berharap jangka pendeknya tim Kemlu dan Kemenkeu memetakan strategi termasuk soal UMKM,” kata Retno, di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Retno juga meminta agar para kepala perwakilan Indonesia di luar negeri bisa melakukan kajian yang konsisten dan komprehensif termasuk adanya peluang produk UMKM di negara terkait.
Baca Juga: Kredit Macet UMKM Bakal Dihapus, UMKM Diminta Bijak Ambil Pinjaman
1. Perwakilan Indonesia bisa memberi informasi soal peluang UMKM
Retno juga meminta agar para kepala perwakilan Indonesia di luar negeri bisa melakukan kajian yang konsisten dan komprehensif. Termasuk adanya peluang produk UMKM di negara terkait.
Selain itu, Retno juga berharap agar Kemenkeu bisa menyuplai Kemlu dengan data-data potensi UMKM dan bisa dikurasi soal keunggulan dan kapasitas ekspornya.
“Data ini kita sinergikan dan juga kita langsung dorong implementasinya. Teman-teman di perwakilan juga kita mohon informasinya yang akurat dari aspek perizinan masuk dan aspek penetrasi pasar,” ungkap Retno.
Editor’s picks
Baca Juga: Teken MoU, Retno-Sri Mulyani Kolaborasi Perkuat Diplomasi Ekonomi
2. Tukar informasi antara Kemlu dan Kemenkeu
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansury, mengatakan, perwakilan Indonesia di luar negeri bisa membantu pengembangan UMKM go global, misalnya dalam hal market intelligence, pemahaman mengenai regulasi lokal atau seperti apa produk yang potensial.
“Saling tukar menukar informasi dari Kemlu dan Kemenkeu juga bisa dilakukan, apalagi salah satu yang memang diperlukan UMKM ini adalah dukungan, apalgi soal informasi,” kata Pahala.
Pahala juga menilai dengan MoU ini bisa mengembangkan daerah tujuan ekspor yang selama ini belum optimal dan masuk dalam pengembangan pasar ekspor Indonesia.
Baca Juga: Kemendagri Bagikan 10 Juta Bendera di Bulukumba, Pacu Kemajuan UMKM
3. Beri dukungan ke perwakilan yang kawasannya terbatas
Selain itu, hal itu juga merupakan bentuk dukungan untuk para perwakilan yang ada di kawasan tradisional yang selama ini infonya terbatas.
“Justru belum masuk kawasan tradisional mungkin infonya lebih terbatas, kita bisa beri support di perwakilan, kita beri data dan info bagaimana yang dibutuhkan di pasar-pasar yang selama ini belum tergarap. Misalnya yang ingin kita lakukan saat ini pengembangan ke pasar di Asia Selatan dan Afrika,” ucap Pahala.
Baca Juga: BCA dan Kementerian Perdagangan Bantu UMKM Go Export