Tegas! Afrika Selatan Tarik Semua Diplomat dari Israel

Afsel menentang penjajahan Israel atas Palestina

Jakarta, IDN Times - Afrika Selatan akhirnya menarik semua diplomatnya dari Israel pada 6 November kemarin. Penarikan diplomat ini adalah bentuk protes dari Afrika Selatan terkait serangan Israel ke Gaza yang menewaskan 10 ribu orang.

“Kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina dan kami yakin respons ini adalah ‘hukuman kolektif’ untuk Israel,” kata Menteri Luar Negeri Afsel, Naledi Pandor, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (7/11/2023).

“Kami merasa penting untuk menunjukkan keprihatinan Afsel sambil terus menyerukan penghentian permusuhan secara menyeluruh,” lanjut dia.

1. Afsel menentang penjajahan Israel atas Palestina

Tegas! Afrika Selatan Tarik Semua Diplomat dari IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Pretoria sendiri cukup vokal dalam menentang penjajahan Israel ke Palestina selama bertahun-tahun. Afsel juga telah meminta PBB untuk melindungi semua warga sipil di Gaza dari serangan Israel.

“Seluruh negara yang mengaku berkomitmen dalam sistem berbasis aturan hukum internasional harus segera bertindak,” sebut pernyataan Kemlu Afsel beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sebulan Palestina Digempur Israel, 10.165 Orang Tewas di Gaza

2. Turki juga tarik diplomatnya dari Israel

Tegas! Afrika Selatan Tarik Semua Diplomat dari IsraelPresiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Tak hanya Afsel, Turki juga sudah lebih dulu menarik diplomatnya dari Israel. Pengumuman ini dikeluarkan Ankara jelang kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken ke Tel Aviv, pekan lalu.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui dirinya tak akan berkomunikasi sementara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Hal ini dikarenakan jumlah korban tewas di Gaza semakin meningkat tetapi Israel terus melanjutkan serangannya.

“Netanyahu bukan lagi seseorang yang dapat kami ajak bicara. Kami mengabaikannya,” kata Erdogan.

“Netanyahu secara pribadi bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza,” ucap Erdogan.

3. 10 ribu orang telah tewas di Gaza

Tegas! Afrika Selatan Tarik Semua Diplomat dari IsraelGedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina. (Instagram.com/mohammed_dahlan86)

Satu bulan sudah Gaza digempur oleh Israel. Per hari ini, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut bahwa 10.165 orang telah tewas di Jalur Gaza.

Dilansir dari Wafa Agency, sebanyak 27 ribu orang juga dilaporkan terluka. Korban tewas dan terluka ini pun tidak hanya ada di Jalur Gaza, melainkan termasuk di Tepi Barat.

Sementara itu, Kemenkes Palestina menambahkan bahwa 117 ribu pengungsi terpaksa tinggal seadanya di fasilitas kesehatan. Selain itu, 690 ribu orang juga tinggal di penampungan darurat yang disediakan badan PBB, UNRWA.

Terdapat juga 121.750 orang yang tinggal di rumah sakit, gereja dan bangunan umum lainnya dan juga di sekolah yang belum hancur karena serangan Israel.

Baca Juga: Konflik Gaza buat Banyak Perempuan Jadi Janda hingga Kehilangan Rumah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya