Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Tajikistan (unsplash.com/rybakoph)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Parlemen Tajikistan Rustam Emomali, pada Jumat (7/6/2024), menuduh sekolah keagamaan di Afghanistan mengajarkan muridnya untuk menjadi pasukan militan. Ia bahkan mengatakan siswa diajarkan untuk menjadi pasukan bunuh diri. 

Setelah insiden penembakan massal di Crocus City Hall, Moskow, Tajikistan terus menjadi sorotan. Pasalnya, hampir semua terduga pelaku terorisme di Rusia berasal dari negara Asia Tengah tersebut. Letaknya di dekat Afghanistan membuat rawan terkait rekrutmen pasukan teroris. 

1. Klaim ada lebih dari seribu sekolah keagaman di perbatasan

Emomali mengatakan bahwa terdapat lebih dari seribu sekolah keagamaan atau madrasah yang dibangun di sekitar perbatasan Tajikistan-Afghanistan. 

"Risiko masuknya paham ekstremisme dari Afghanistan terus meningkat dibanding sebelumnya. Situasi terkini di Afghanistan terus berdampak buruk pada negara Asia Tengah dalam jangka panjang," tuturnya, dikutip BNE Intellinews

"Afghanistan telah menjadi pusat aktivitas terorisme. Puluhan kelompok ekstremis dan teroris terus memperkuat posisinya di teritori Afghanistan. Selain itu, pertanian dan produksi narkoba di Afghanistan terus meningkat," sambungnya. 

Ia menyerukan agar  Collective Security Treaty Organization (CSTO) memperkuat pertahanan di perbatasan Tajikistan-Afghanistan. 

2. Taliban tolak adanya infiltrasi teroris dari Afghanistan

Editorial Team

Tonton lebih seru di