Washington D.C, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat melalui Kementerian Luar Negerinya, pada hari Jumat (21/12) menyatakan akan memberikan bantuan dana sekitar 10 juta USD untuk membantu dan mendukung kekuatan Angkatan Laut Ukraina.
Penyitaan 3 kapal perang Ukraina beserta kru oleh militer Rusia pada bulan lalu dianggap telah menyebabkan "eskalasi berbahaya", seperti yang dilansir oleh Reuters.
Dikutip dari RFE/RL, Pemerintah AS terus mendesak Pemerintah Rusia untuk mengembalikan kapal perang serta kru Ukraina yang mereka tangkap dalam insiden Selat Kerch dan AS juga meminta Rusia membuka Laut Azov (termasuk Laut Hitam) ditambah dengan menghargai kedaulatan Negara Ukraina.
Ketegangan yang memuncak antara Ukraina dan Rusia setelah kejadian di Selat Kerch telah menciptakan situasi panas yang dapat berubah menjadi perang. Tuduh menuduh yang dilakukan kedua belah pihak sampai hari ini hanya memanaskan hubungan kedua negara hingga ke titik terparah seperti saat aneksasi Pulau Krimea dan Konflik Ukraina Timur 2014.
Mendekat dengan negara-negara Barat, Ukraina semakin cepat mendapat bantuan dari negara anggota NATO.
Pergerakan yang dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat terhadap Ukraina sebenarnya didahului terlebih dahulu oleh Pemerintah Lithuania dan Inggris yang langsung meningkatkan bantuan keamanan di Ukraina tepat setelah tragedi Selat Kerch pada 25 November 2018, dilansir dari Reuters.
Sekarang dengan membuktikan kesungguhan Inggris untuk membantu Ukraina dan memberi pesan kepada Rusia, Inggris pada awal bulan Desember sudah mengirimkan kapal perang HMS Echo ke Laut Hitam sebagai bentuk aksi dukungan.
Permasalahan Ukraina dan Federasi Rusia yang memuncak setelah Rusia menganeksasi Pulau Krimea dari tangan Pemerintah Ukraina dan Konflik Ukraina Timur, sekarang mulai meningkat ke titik yang paling panas.
Tragedi Selat Kerch yang menyebabkan penyitaan 3 kapal perang Ukraina beserta kru-nya membuat dunia internasional, terutama negara anggota NATO, mengecam aksi Rusia. Laut Hitam yang biasanya lepas dari amukan konflik global sejak Rusia mengambil alih pangkalan laut militer di Sevastopol, berlahan-lahan mulai tertanam bibit konflik yang dapat menyebabkan perang total Rusia-Ukraina.
Panasnya kondisi Laut Hitam dan hubungan Rusia-Ukraina akan menjadi saksi apa tindakan selanjutnya yang menjadi kunci penyelesaian damai ataupun mengarah kepada perang yang tidak diinginkan.