Jakarta, IDN Times- Denmark berencana untuk menginvestasikan 5,5 miliar dolar AS atau setara Rp81 triliun untuk memperkuat Angkatan Laut (AL) miliknya. Rencana ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Denmark pada Kamis (19/8/2022).
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun lebih banyak kapal perang, dalam rangka memperkuat armada Angkatan Laut Denmark di tengah ancaman Rusia, dilansir dari Reuters.
Rencana Denmark untuk meperkuat kekuatan maritimnya merupakan respons dari ancaman Rusia.
Perang yang sedang berkecamuk di Ukraina membuat pemerintah Denmark khawatir terhadap agresivitas Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.
"Dengan serangan Rusia di Ukraina dan situasi keamanan baru di Eropa, lebih penting dari sebelumnya bahwa Denmark mampu mempertahankan diri. Keamanan pasokan memainkan peran yang menentukan di sini," kata Menteri Pertahanan Denmark, Morten Bodskov, dikutip dari Reuters.
Investasi untuk memperkuat armada laut Denmark ini rencananya akan berlangsung hingga 20 tahun kedepan.
Denmark berambisi untuk memperbanyak kapal perangnya dalam jangka waktu tersebut, dengan bantuan berbagai mitra industri militer.
Menteri Bodskov tidak merinci berapa banyak kapal yang akan dibangun dalam jangka waktu dua dekade tersebut. Namun, Bodskov menyebut beberapa jenis kapal yang akan ditamahkan adalah kapal patroli, inspeksi, dan fregat.
Selain untuk membangun kapal baru, Denmark juga akan menggunakan dana tersebut untuk merenovasi kapal-kapal yang sudah menua, dilansir dari The Defense Post.
Ambisi Denmark ini dinilai tak akan berjalan dengan mudah. Pasalnya, Denmark disebut mengalami kesulitan untuk memperoleh pasokan komponen yang diperlukan untuk membangun kapal-kapalnya.
“Kami menghadapi situasi serius di Eropa. Ada perang di Eropa. Kami baru saja melalui pandemik COVID-19, dan keduanya telah menciptakan masalah bagi keamanan pasokan kami,” kata Bodskov.
Oleh karena itu, Bodskov menyebut Denmark harus memulai rencananya secepat mungkin untuk menyiasati masalah pasokan tersebut, dilansir dari The Defense Post.