Kamala Harris, Satu-satunya Pemimpin Perempuan di KTT ASEAN 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kehadiran Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, di rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 bak oasis di tengah padang pasir. Dia menjadi satu-satunya pemimpin perempuan yang hadir di perhelatan terakhir Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.
Harris menggantikan Presiden AS, Joe Biden, yang absen di KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Terakhir Biden datang ke Indonesia adalah ketika dia menghadiri KTT G20 di Bali, namun dia juga tidak hadir di Gala Dinner.
1. Tidak ada satupun pemimpin perempuan dari 22 negara yang hadir
KTT ASEAN yang digelar Selasa-Kamis (5-7/9/2023) ini dihadiri oleh 22 negara, yaitu 11 negara anggota ASEAN dan beberapa negara mitra dialog, seperti China, Kanada, Australia, Korea Selatan, Jepang, hingga Bangladesh dan Fiji. Tetapi, tidak ada satupun dari pemimpin negara tersebut adalah perempuan.
Saat foto bersama, penampilan Harris jadi yang paling mencolok. Saat 11 pemimpin ASEAN mengenakan jas hitam, perempuan kelahiran tahun 1964 itu menjadi satu-satunya individu yang menggunakan jas abu-abu.
Baca Juga: Jokowi ke Kamala Harris: Kawasan ASEAN Sangat Menjanjikan
2. Dukungan AS untuk ASEAN
Editor’s picks
Harris melawat ke Jakarta untuk menghadiri KTT ASEAN-Amerika Serikat. Ada banyak hal yang dia sampaikan di hadapan pemimpin Asia Tenggara, termasuk komitmen untuk menekan junta militer Myanmar, kepatuhan AS terhadap prinsip dan norma internasional, hingga dukungan untuk sentralitas ASEAN.
Di saat yang sama, Harris juga memuji upaya Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 demi mengembalikan stabilitas di Myanmar.
3. Hubungan ASEAN-AS saling memberi keuntungan
Ketika membuka KTT ASEAN-Amerika Serikat, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan. Dia mengajak AS untuk berinvestasi di kawasan ini.
"Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan yang diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional dan berkontribusi 5,4 persen terhadap GDP dunia," kata Jokowi di JCC, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Jokowi menegaskan bahwa kemitraan ASEAN-AS tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga AS sendiri.
"Namun kemitraan tersebut hanya akan terwujud jika terdapat komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," ungkap Jokowi.
Baca Juga: Indonesia Ajak ASEAN Tagih Insentif ke Amerika Serikat