Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Afghanistan Kecewa oleh Kebijakan Visa Terbaru Trump

ilustrasi peta Afghanistan dan Pakistan (pexels.com/@lara-jameson/)
ilustrasi peta Afghanistan dan Pakistan (pexels.com/@lara-jameson/)
Intinya sih...
  • Keputusan AS menangguhkan pemrosesan visa bagi pengungsi Afghanistan menjadi pukulan berat bagi ribuan warga yang telah menunggu bertahun-tahun untuk memulai hidup baru.
  • Presiden Donald Trump menghentikan pemrosesan visa bagi pengungsi, termasuk warga Afghanistan di Pakistan, yang telah melarikan diri dari ancaman Taliban.
  • Warga Afghanistan di Pakistan merasa dikhianati dan menghadapi ketidakpastian setelah keputusan mendadak ini, upaya mencari kejelasan belum membuahkan hasil.

Jakarta, IDN Times - Keputusan Pemerintah AS untuk menangguhkan pemrosesan visa bagi pengungsi Afghanistan, yang diterapkan pada awal tahun 2025, menjadi pukulan berat bagi ribuan warga Afghanistan yang telah menunggu bertahun-tahun untuk memulai hidup baru. Banyak dari mereka yang telah menjalani proses penyaringan yang ketat, berharap untuk diterima di Amerika Serikat setelah melarikan diri dari ancaman Taliban. Namun, kebijakan baru ini memicu rasa kecewa dan ketidakpastian di kalangan pengungsi yang telah berharap pada program pemukiman ulang tersebut.

1. Kebijakan visa baru Trump dan dampaknya bagi warga Afghanistan

Donald Trump berbicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) 2013 di National Harbor, Maryland. ( Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Donald Trump berbicara di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) 2013 di National Harbor, Maryland. ( Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)

Melansir The Guardian, presiden Donald Trump menghentikan pemrosesan visa bagi pengungsi, termasuk warga Afghanistan di Pakistan yang telah menunggu bertahun-tahun untuk pemukiman ulang di AS. Keputusan ini mengecewakan mereka yang berharap memulai kehidupan baru setelah melarikan diri dari Taliban.

2. Ketidakpastian masa depan di Pakistan

Potret warga Afghanistan (Françoise Foliot , CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Potret warga Afghanistan (Françoise Foliot , CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Warga Afghanistan di Pakistan, yang tidak diizinkan bekerja atau bersekolah secara formal, menghadapi ketidakpastian setelah keputusan mendadak ini. Banyak dari mereka merasa dikhianati karena telah mematuhi instruksi AS untuk pindah demi pemrosesan visa.

3. Respons lembaga internasional

Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa (Ank Kumar) (Ank gsx, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)
Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jenewa (Ank Kumar) (Ank gsx, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Upaya warga Afghanistan untuk mencari kejelasan dari badan PBB dan Kedutaan AS belum membuahkan hasil. Ketidakjelasan ini semakin memperparah rasa kehilangan dan kecemasan di kalangan pengungsi.

Keputusan ini mencerminkan ketegangan antara kebijakan domestik Amerika Serikat dan komitmennya terhadap pengungsi yang telah berjasa bagi negara tersebut. Di tengah ketidakpastian ini, banyak pengungsi yang merasa dikhianati, menunggu kepastian yang tampaknya semakin sulit didapatkan. Sementara itu, organisasi internasional dan negara-negara lain di dunia mendesak AS untuk kembali meninjau kebijakan ini demi melindungi masa depan ribuan orang yang berisiko.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us