Jakarta, IDN Times - Seorang wartawan dan tiga tentara Suriah tewas pada hari Rabu (9/8/2023) ketika sebuah bom meledak di pinggir jalan di daerah Shiyah, provinsi selatan Deraa.
“Koresponden Firas Al Ahmad dari Sama TV (swasta) dan dua anggota angkatan bersenjata kami terbunuh oleh alat peledak,” kata kantor berita SANA pada awalnya.
“Teroris yang menaruh bomnya," tambahnya.
Firas, reporter Sama TV yang berbasis di Damaskus, dan para tentara dilaporkan berada di dalam mobil dalam perjalanan kembali dari daerah al-Chiyah saat insiden itu terjadi. Di al-Chiyah, Firas ditugaskan untuk meliput operasi pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh tentara.
Dikutip dari Associated Press, wartawan yang berusia 31 tahun itu dan dua tentara langsung tewas akibat ledakan bom, sementara tentara ketiga meninggal di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya.
Deraa dikenal sebagai tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 yang melawan Presiden Suriah Bashar Assad. Namun, provinsi itu berhasil direbut kembali oleh pemerintah pada 2018 dengan bantuan sekutunya, Rusia dan Iran. Meski demikian, sejumlah pemberontak masih tetap berada di wilayah itu.
Selama beberapa bulan terakhir, ketegangan terus terjadi yang menyebabkan puluhan orang tewas. Pasukan pemerintah telah mencoba beberapa kali untuk mengambil alih wilayah yang berada di bawah kendali oposisi.
Menurut kelompok kebebasan pers Reporters Without Borders, sedikitnya 279 wartawan tewas di Suriah sejak pecahnya perang pada 2011. Negara itu juga berada di peringkat 175 dari 180 menurut indeks kebebasan pers.
Adapun konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 500 ribu orang dan memaksa sekitar setengah populasi Suriah meninggalkan rumah mereka.