Zelenskyy Desak Jenderal Top Ukraina Mengundurkan Diri

Media Ukraina menjelaskan telah terjadi pertemuan antara Zaluzhnyi dan Zelenskyy untuk membahas pengunduran diri. Zelenskyy menyarankan agar Panglima Angkatan Bersenjata itu mundur dari jabatannya.

Dilansir Meduza, Zaluzhnyi menanggapi saran itu dengan mengatakan bahwa sebagai seorang presiden, Zelenskyy berhak memutuskan dengan siapa dia ingin bekerja.

Setelah pertemuan itu, kabar yang beredar adalah Zaluzhnyi mungkin akan atau telah diberhentikan.

"Para jurnalis yang terhormat, kami menjawab semua orang sekaligus: Tidak, ini tidak benar," kata Kementerian Pertahanan.

Zaluzhnyi disebut enggan mengajukan surat pengunduran diri.

Presiden Ukraina membantah akan memecat Zaluzhnyi karena ketegangan hubungan keduanya. Dia disebut menawarkan peran baru sebagai penasihat pertahanan, tapi Zaluzhnyi menolak.

Dilansir Independent, perseteruan dua orang populer di Ukraina itu juga terjadi pada November. Zelenskyy menegur Zaluzhnyi yang mengatakan garis depan pertempuran menemui jalan buntu.

"Zaluzhny memiliki reputasi sebagai jenderal besi, perwujudan angkatan bersenjata Ukraina yang menyelamatkan negara ini dari musuh yang sama menakutkannya dengan Rusia," kata jurnalis Ukraina Illia Ponomarenko.

"Zaluzhny secara pribadi mendapat dukungan dari 88 persen warga Ukraina. 97 persen warga Ukraina mempercayai angkatan bersenjata di bawah komandonya," tambahnya.

Spekulasi lainnya yang beredar, Zaluzhnyi adalah satu-satunya penantang Zelenskyy untuk kursi kepresidenan jika pemilu diadakan sementara perang terus berlanjut. Namun dia tidak pernah secara terbuka akan terjun ke dunia politik.

Dilansir The Guardian, pada November lalu, Zelenskyy juga telah memperingatkan para jenderal agar tidak memasuki dunia politik.

"Akan jadi kesalahan besar jika para komandan mengatur perang dengan mengingat bahwa besok Anda akan melakukan politik atau pemilu," katanya.