Ukraina Klaim Berhasil Serang Server Kementerian Pertahanan Rusia

Jakarta, IDN Times - Direktorat Intelijen Militer Ukraina (HUR), pada Selasa (30/1/2024), mengaku berhasil menyerang server milik Kementerian Pertahanan Rusia. Serangan tersebut mengakibatkan sistem milik Rusia mengalami kerusakan dan tidak dapat dibuka sementara waktu.
Sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina, kedua pihak saling melancarkan serangan siber untuk melumpuhkan sistemnya. Pada Desember lalu, operator seluler di Ukraina, Kyivstar diretas hingga mengakibatkan kerusakan jaringan dan matinya sistem peringatan serangan udara.
1. Sebabkan komunikasi antar-unit di Kemhan Rusia terputus

Berdasarkan keterangan HUR, mereka mengaku berhasil melumpuhkan server yang digunakan oleh Kemhan Rusia. Pihaknya juga menyebut bahwa komunikasi antarunit militer Rusia terganggu imbas serangan siber kali ini.
"HUR bertanggung jawab atas serangan siber yang menargetkan fasilitas milik Kemhan Rusia. Sejumlah software sudah diinstal pada sejumlah fasilitas publik milik Rusia, terutama di bidang militer," terangnya, dilansir Kyiv Post.
"Serangan siber kali ini membuat pertukaran informasi antarunit di Kementerian Pertahanan Rusia yang menggunakan server yang berlokasi di Moskow tersebut terhenti," sambungnya.
Di sisi lain, Rusia belum memberikan komentar resmi terkait serangan siber yang menyasar Kemhan ini. Namun, pemerintah sudah mengumumkan masalah teknis yang menyebabkan matinya beberapa laman internet di negaranya.
2. Sistem domain .ru tidak dapat diakses
Pada Selasa sore, ratusan laman berbahasa Rusia yang menggunakan domain .ru dan .рф tidak dapat diakses secara massal. Insiden ini disebabkan kerusakan pada DNSSEC pada domain tersebut.
Dilaporkan The Moscow Times, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa domain .ru dan .рф sudah berhasil dibenahi pada pukul 22.21 waktu setempat.
"Masalah teknis yang berkaitan dengan infrastruktur DNSSEC secara global telah mengakibatkan tidak dapat diaksesnya website dengan domain .ru, dan kini semuanya telah diperbaiki," ungkapnya.
Insiden ini berdampak luas bagi pengguna di luar maupun di dalam Rusia karena digunakan luas oleh perusahaan asal Rusia. Sejumlah perusahaan besar, seperti Tinkoff Bank, Avito, Wildberries, Yandex, dan MTS menggunakan domain tersebut.
3. Tentara Rusia akan kelelahan pada musim semi mendatang
Kepala HUR Kyrylo Budanov mengatakan, serangan ofensif Rusia di Ukraina akan berakhir pada awal musim semi 2024. Ia juga menyebut serangan ofensif Rusia tidak berdampak signifikan untuk merebut wilayah sejak dimulai pada November 2023.
"Kami mengakui bahwa pasukan Rusia berhasil maju di beberapa wilayah, terutama di dekat Avdiivka, tapi di sana Rusia harus menelan korban dalam jumlah yang besar hanya untuk mengepung seluruh kota dari Donetsk," ungkap Budanov, dikutip The Kyiv Independent.
"Namun, ini bukanlah yang mereka harapkan, bahkan tidak sedekat yang mereka harapkan, Rusia berharap dapat menguasai seluruh wilayah Donetsk dan Luhansk, serta mencapai Sungai Chornyi Zherebets," tambahnya.
Budanov menambahkan, tentara Rusia akan mengalami kelelahan pada musim semi mendatang di tengah serangan kali ini. Setelah itu, Ukraina akan mengambil kesempatan untuk melancarkan serangan ofensif.