Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Digempur Drone Ukraina, Rusia Janji Tingkatkan Produksi Rudalnya

ilustrasi Rusia (unsplash.com/Random Institute)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan produksi rudal pertahanan udara. Pernyataan itu terungkap melalui rekaman video yang dirilis Kementerian Pertahanan pada Selasa (30/1/2024).

Rekaman dirilis setelah serangan drone yang diluncurkan dari Ukraina terhadap kota-kota Rusia dan infrastruktur energi, sementara Moskow melanjutkan kampanye militernya melawan Kiev.

1. Akan meningkatkan hingga dua kali lipat

ilustrasi Rusia (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi Rusia (pexels.com/Elina Fairytale)

Shoigu diperlihatkan memeriksa fasilitas industri pertahanan di kota industri Ural, Yekaterinburg dan mengunjungi pabrik-pabrik yang memproduksi rudal jelajah dan sistem pertahanan udara yang diluncurkan dari laut dan darat.

“Ada peningkatan signifikan dalam volume produksi. Kami memiliki lebih dari dua kali lipat produksi rudal yang kami perlukan untuk pertahanan udara,” katanya di salah satu pabrik.

“Tetapi ada beberapa masalah utama yang perlu kita atasi. Dan kita perlu mengatasinya dengan penuh semangat. Ada pertanyaan tentang mesin, dan ada pertanyaan tentang pembentukan produksi peluncur,” tambah dia, dilansir dari Reuters.

2. Rusia tampak membenahi industri militernya

Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Kementerian Pertahanan mempublikasikan video tersebut di saluran messenger Telegramnya.

Para pejabat Rusia, dalam beberapa bulan terakhir, menandai adanya perbaikan pesat kapasitas industri militer negara tersebut, yang bertujuan memperkuat militer Rusia dalam kampanye yang menemui jalan buntu melawan Ukraina.

Selama beberapa minggu terakhir, serangan-serangan, beberapa di antaranya diklaim oleh pejabat Ukraina atau Kremlin yang menyalahkan Kiev, telah menghantam kota-kota dan fasilitas minyak dan gas di Rusia.

3. Ukraina disebut akan dapat bantuan roket baru

Ilustrasi bendera negara Ukraina (unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Sementara itu, dilansir dari The Straits Times, Ukraina juga diperkirakan bakal mendapat roket baru produksi Boeing yang sudah sukses diuji coba di Amerika Serikat (AS). Rudal tersebut digadang-gadang akan memukul mundur Rusia di wilayah Ukraina yang dikuasai.

Senjata tersebut diperkirakan tiba di medan perang paling cepat pada Rabu (31/1/2024) menurut laporan Politico.

Ukraina membutuhkan Bom Diameter Kecil yang Diluncurkan di Darat (GLSDB) milik Boeing untuk menambah jumlah terbatas roket Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang mampu menjangkau jarak 100 mil yang telah dikirim oleh AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Andi IR
EditorAndi IR
Follow Us